Evers mengecam vandalisme dan pembakaran gedung. Untuk mengendalikan situasi, ia mengaku akan melipatgandakan jumlah personel Garda Nasional di kota Kenosha, Wisconsin menjadi 250.
"Kita tidak boleh lupa alasan mengapa aksi protes ini dimulai. Apa yang kita lihat dalam dua malam terakhir ini adalah rasa sakit, lelah, dan kesedihan," ujar Evers, dikutip dari laman Independent, Rabu 26 Agustus 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Seperti yang sudah saya tekankan, semua orang harus bisa mendapatkan hak-hak fundamental mereka, baik itu pengunjuk rasa maupun anggota pers, secara aman dan damai. Kita tidak boleh membiarkan siklus rasisme dan ketidakadilan ini. Kita juga tidak boleh melanjutkan kerusakan dan kehancuran saat ini," sambungnya.
Pengunjuk rasa melampiaskan kekesalan mereka dengan membakar sebuah truk pengangkut sampah di depan gedung pengadilan Kenosha. Aksi massa berpusat di sekitar gedung tersebut, yang terus berlanjut meski otoritas setempat telah memberlakukan jam malam.
Selain menghanguskan truk sampah di depan gedung pengadilan, para pengunjuk rasa juga dikabarkan telah membakar setidaknya tiga bangunan di Kenosha. Ketiga bangunan itu meliputi toko furnitur, bengkel otomotif, dan satu gedung milik pemerintah.
Kenosha, kota di pinggiran Lake Michigan dan berlokasi sekitar 65 kilometer dari Milwaukee, menjadi titik panas terbaru dalam aksi ketegangan rasial di AS. Ketegangan dipicu munculnya video yang memperlihatkan polisi menembak pria kulit hitam pada Minggu 23 Agustus.
Dalam video terlihat polisi melepaskan tujuh tembakan ke arah Blake dari arah belakang. Korban diterbangkan ke rumah sakit Milwaukee dengan menggunakan helikopter. Saat kejadian, tiga anak Blake berada di dalam mobil tak jauh dari lokasi penembakan.
Ben Crump, pengacara keluarga Blake, mengatakan bahwa kliennya mengalami kelumpuhan usai tujuh kali ditembak polisi. Salah satu peluru mengenai bagian sumsum tulang belakang Blake.
"Pihak keluarga meyakini keajaiban, tapi diagnosis medis saat ini adalah dia lumpuh. Peluru mengenai sumsum tulang belakang, dan menghancurkan beberapa ruas tulang. Butuh keajaian agar Jacob Blake Jr bisa berjalan lagi," kata Crump.
(WIL)