Kepala Kepolisian Brooklyn Center Tim Gannon mengatakan, polisi yang hendak menahan Wright pada awalnya hendak menggunakan senjata kejut taser, namun tak sengaja malah menembakkan pistol.
Kematian Wright memicu aksi protes di Brooklyn Center, dan aturan jam malam pun telah dideklarasikan.
Baca: Warga Minnesota Mengamuk Usai Polisi AS Tembak Mati Pria Kulit Hitam
Dalam sebuah konferensi pers pada Senin, Gannon memutar video pendek dari kamera yang dipasang di tubuh polisi. Dalam video terlihat Wright berusaha masuk ke mobilnya setelah petugas hendak memborgolnya.
Seorang polisi terdengar berkata, "Taser, Taser, Taser" -- sebuah prosedur normal sebelum menembakkan senjata kejut. Wright kemudian terlihat masuk ke mobil dan mengemudi meninggalkan lokasi, dan seorang polisi terdengar berkata, "saya baru saja menembaknya."
Terluka parah, Wright menabrak kendaraan lainnya tak jauh dari lokasi penembakan.
"Saya meyakini bahwa polisi awalnya hendak menggunakan taser, tapi justru menembaknya dengan satu peluru," tutur Gannon, dilansir dari laman BBC pada Selasa, 13 April 2021.
"Tidak ada lagi yang bisa saya katakan," sambungnya. Polisi yang melepaskan tembakan telah diberhentikan sementara.
Dalam konferensi pers yang sama, Wali Kota Brooklyn Center Mike Elliott mengatakan akan melakukan semua yang ia bisa untuk "memastikan keadilan bagi Daunte Wright."
"Hati kita berduka saat ini. Peristiwa ini terjadi saat semua masyarakat kita, semua warga AS dan juga masyarakat global, sedang memperhatikan kita," tutur Elliott.
Penembakan terjadi di tengah persidangan Derek Chauvin, polisi yang menembak pria kulit hitam George Floyd di Minneapolis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News