Rusia telah mengerahkan ribuan prajurit ke Donbas, dan melancarkan serangan dari tiga sisi untuk mengepung pasukan Ukraina yang bertahan di kota Severodonetsk dan Lysychansk.
Jika kedua kota tersebut tumbang, maka keseluruhan provinsi Luhansk di Donbas dapat dikuasai Rusia.
"Pasukan penjajah menggempur lebih dari 40 kota di Donetsk dan Luhansk, menghancurkan atau merusak 47 situs publik, termasuk 38 rumah dan sebuah sekolah," ujar Gugus Tugas Gabungan dari angkatan bersenjata Ukraina di Facebook.
"Sebagai akibat dari gempuran ini, lima warga sipil tewas dan 12 lainnya terluka," sambungnya, dikutip dari rnz.co.nz.
Pasukan Ukraina mengeklaim telah berhasil menghalau 10 serangan Rusia, menghancurkan empat tank baja dan empat drone, serta membunuh 62 "prajurit musuh."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa 11 bangunan tinggi di Severodonetsk dan delapan lainnya di Lysychansk telah dihancurkan Rusia.
Zelensky menyebut jumlah pasukan Rusia jauh melebihi tentara Ukraina di beberapa bagian timur. Sembari menghalau serangan Rusia, Kiev terus berusaha mendorong skema pertukaran tahanan dengan Moskow.
Menurut keterangan pejabat Luhansk bernama Rodion Miroshnik, jumlah tahanan perang Ukraina di wilayah separatis pro-Rusia berkisar 8.000.
"Ada begitu banyak tahanan," kata Miroshnik. "Sekarang, jumlahnya sekitar 8.000. Ratusan tahanan datang pada setiap harinya," pungkasnya.
Baca: Presiden Ukraina Desak Rusia Lakukan Pertukaran Tahanan dengan Alasan Kemanusiaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News