Pemerintahan PM Kurti menetapkan aturan bahwa kendaraan dengan nomor Serbia harus menggantinya dengan pelat khusus saat memasuki Kosovo. Kebijakan ini memicu kemarahan warga etnis Serbia.
Selang beberapa hari setelah pemberlakuan, dua kantor registrasi kendaraan milik Kosovo diserang oleh tak dikenal.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Sabtu, 25 September 2021, Menteri Dalam Negeri Kosovo Xhelal Svecla mengatakan bahwa serangan terhadap dua kantor tersebut dilakukan "sekelompok orang yang melibatkan elemen-elemen teroris."
Masyarakat etnis Serbia di Kosovo telah memblokade ruas jalan raya di area perbatasan sejak Senin kemarin. Mereka geram karena kepolisian Kosovo mencocokkan dan memerintahkan sejumlah kendaraan untuk mengganti pelat nomornya dengan versi Pristina.
Tidak sekadar mengganti, namun para pengendara juga diwajibkan mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli pelat nomor versi Kosovo yang hanya berlaku selama 60 hari.
Membalas langkah tersebut, Serbia juga menerapkan kebijakan serupa terhadap semua kendaraan yang datang dari arah Kosovo.
Serbia tidak mengakui Kosovo, sebuah bekas provinsinya, sebagai negara independen. Serbia menegaskan pengakuannya atas perbatasan dengan Kosovo hanya bersifat sementara.
Baca: AS Minta Kosovo dan Serbia Berdamai
Saat ini Serbia menyiagakan sejumlah elemen militernya di dekat perbatasan Kosovo. Saluran televisi RTS melaporkan bahwa pesawat jet militer Serbia terlihat terbang sebanyak dua kali di area perbatasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News