Kepada Ghani, Biden menekankan kembali dukungan penuh AS untuk Afghanistan, meski semua pasukan Negeri Paman Sam dan juga NATO akan mundur dari negara tersebut pada 11 September mendatang.
Pertemuan dilakukan di saat kelompok militan Taliban merebut beberapa distrik utama di Afghanistan. Sebelumnya pada pekan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan kekhawatiran mengenai sepak terjang terbaru Taliban.
Aksi kekerasan terus dilakukan Taliban meski kelompok tersebut telah berkomitmen untuk mengurangi aktivitas di tengah proses penarikan pasukan AS dan NATO.
Diskusi antara Biden dan Ghani dilakukan satu hari usai AS mengumumkan rencana mengevakuasi ribuan warga Afghanistan yang pernah bekerja sebagai penerjemah atau interpreter untuk Washington.
Baca: AS akan Evakuasi Ribuan Warga Afghanistan Sebelum September
Berbicara di ruangan Oval Office, Biden mengatakan kepada Ghani bahwa kemitraan antara AS dan Afghanistan akan berlanjut.
"Pasukan kami akan pergi, tapi dukungan terhadap Afghanistan tidak akan berakhir," tegas Biden, dikutip dari laman zbcnews.co.zw pada Sabtu, 26 Juni 2021.
Namun Biden menekankan bahwa masa depan masyarakat Afghanistan tergantung dari "apa yang mereka inginkan."
"Kekerasan tak beralasan ini harus segera dihentikan. Saya tahu ini akan sangat sulit untuk dilakukan,"ungkap Biden.
Sementara itu Ghani mendukung penuh keputusan "historis" Biden yang meneruskan penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Ia menegaskan akan selalu "menghormati dan mendukung" keputusan tersebut.
Mengenai sepak terjang Taliban, Ghani mengklaim pasukan Afghanistan telah berhasil merebut kembali enam distrik yang sebelumnya jatuh ke tangan grup tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News