Sebuah sesi pertemuan berlangsung di gedung DK PBB di New York, AS. (AFP)
Sebuah sesi pertemuan berlangsung di gedung DK PBB di New York, AS. (AFP)

Ukraina Ajak DK PBB Bersama-sama Lawan Rencana Nuklir Rusia

Medcom • 27 Maret 2023 12:18
Kyiv: Ukraina menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Minggu, 26 Maret 2023. Hal itu dilakukan untuk menentang rencana Presiden Rusia Vladimir Putin yang menempatkan senjata nuklir taktis di negara tetangga Belarus.
 
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengutuk rencana Putin. Dia mengatakan pihaknya "mengharapkan Inggris, Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan Prancis melakukan tindakan efektif untuk melawan pemerasan nuklir Kremlin."
 
"Dunia harus bersatu melawan seseorang yang membahayakan masa depan peradaban manusia," tulis pernyataan itu, dikutip dari The New York Post, Senin, 27 Maret 2023.

Berbicara dalam sebuah wawancara, Putin mengatakan langkah untuk menempatkan senjata di Belarusia dimaksudkan sebagai peringatan bagi Barat setelah keputusan Inggris pekan lalu yang mengirim peluru penembus lapis baja yang diisi uranium ke pasukan Ukraina.
 
Putin menegaskan Rusia akan tetap memegang kendali atas senjata-senjata nuklir taktis yang nantinya disimpan di Belarusia.
 
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan manuver tersebut akan merusak perjanjian nonproliferasi nuklir. Putin membantah hal itu, dan mengatakan bahwa AS juga telah melakukan langkah serupa di Eropa.
 
AS memiliki senjata nuklir di Belgia, Italia, Jerman, Belanda dan Turki.
 
"Kami melakukan apa yang telah mereka lakukan selama beberapa dekade, menempatkan senjata nuklir di negara-negara sekutu tertentu, mempersiapkan peluncuran dan melatih kru," ungkap Putin.
 
Juru bicara Dewan Keamananan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden memantau dengan cermat masalah ini. Sejauh ini, AS belum melihat bukti bahwa Putin telah memindahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia atau berencana menggunakannya untuk melawan Ukraina dalam waktu dekat.
 
Jubir NATO, Oana Lungescu, menyebut pernyataan Putin "benar-benar menyesatkan." "Rusia secara konsisten melanggar komitmen pengendalian senjatanya," ujarnya.
 
Baca juga: NATO Kutuk Retorika Berbahaya Rusia Perihal Senjata Nuklir Taktis
 
Institute for the Study of War, sebuah kelompok cendekiawan yang berbasis di Washington, mengatakan rencana nuklir Putin adalah bagian dari kampanye informasi yang dirancang untuk meningkatkan kekhawatiran Barat akan eskalasi nuklir. Kendati begitu, ia menilai risiko penggunaan senjata nuklir masih sangat rendah.
 
"Putin adalah aktor yang menghindari risiko, mengancam akan menggunakan senjata nuklir tanpa niat untuk menindaklanjutinya," sebut institut tersebut. (Vania Augustine Dilia)
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan