"Ini adalah kabar baik bagi rakyat Amerika," ucap Presiden Joe Biden saat AS berhasil menghindari terjadinya shutdown.
"Tapi saya ingin memperjelas, bahwa kita seharusnya tidak berada di posisi ini sejak awal. Beberapa bulan yang lalu, Ketua McCarthy dan saya mencapai kesepakatan anggaran untuk menghindari krisis yang dibuat-buat seperti ini," sambungnya, merujuk pada Kevin McCarthy yang merupakan Ketua DPR AS.
"Selama berminggu-minggu, kelompok ekstrem Partai Republik di DPR mencoba meninggalkan kesepakatan itu dengan menuntut pemotongan drastis yang akan berdampak buruk bagi jutaan warga Amerika. Mereka gagal mencapai tujuan itu," ungkap Biden, mengutip dari laman Star Tribune.
Jika Kongres AS -- terdiri dari DPR dan Senat -- tidak mengesahkan RUU pendanaan sementara pada hari Sabtu, maka dampaknya akan dirasakan jutaan pekerja di Negeri Paman Sam. Jajaran pekerja federal AS akan berhenti menerima gaji, perjalanan udara juga mungkin akan terhambat karena kekurangan staf, dan tunjangan makanan akan terhenti bagi beberapa keluarga paling rentan di seantero negeri.
Baca juga: DPR AS Sahkan RUU untuk Hindari Shutdown, Kemenangan bagi Demokrat
Ketika ditanya pada hari Jumat kemarin apakah Biden harus memikul tanggung jawab atas potensi shutdown, direktur anggaran Gedung Putih Shalanda Young menegaskan, "sama sekali tidak." Ia justru menuduh Partai Republik telah bersikap angkuh terhadap kehidupan dan hajat hidup masyarakat AS.
"Pekerja yang memungut sampah di kantor saya berpotensi tidak menerima, dan hal itulah yang membuat saya marah," tutur Young.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News