Unjuk rasa menentang vonis penjara untuk Alexei Navalny berlangsung di Moskow, Rusia pada 2 Februari 2021. (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)
Unjuk rasa menentang vonis penjara untuk Alexei Navalny berlangsung di Moskow, Rusia pada 2 Februari 2021. (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)

Rusia Usir Tiga Diplomat yang Mengikuti Demo Mendukung Navalny

Willy Haryono • 06 Februari 2021 07:50
Moskow: Pemerintah Rusia telah mengusir tiga diplomat asing yang mengikuti unjuk rasa mendukung Alexei Navalny, tokoh oposisi yang telah dijatuhi vonis 3,5 tahun penjara pekan ini. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan tiga diplomat asal Jerman, Swedia, dan Polandia diusir karena ikut serta dalam "demonstrasi ilegal" pada 23 Januari.
 
Ketiga negara mengecam keras pengusiran Rusia. Kecaman juga dilayangkan Inggris, Prancis, dan Uni Eropa.
 
Pengusiran ketiga diplomat diumumkan hanya beberapa jam usai kepala urusan luar negeri UE Josep Borrell bertemu Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov di Moskow.

Ribuan orang mengikuti aksi protes mendukung Navalny di seantero Rusia pada 23 dan 31 Januari. Dalam rangkaian aksi protes tersebut, ribuan orang telah ditangkap.
 
Dikutip dari laman BBC pada Sabtu, 6 Februari 2021, Jerman mengecam pengusiran sebagai sesuatu yang "sama sekali tidak dapat dibenarkan." Berlin menegaskan pengusiran ini "tidak akan dibiarkan begitu saja" jika Moskow tidak segera mempertimbangkan kembali langkahnya.
 
Swedia menegaskan klaim bahwa diplomatnya ikut serta dalam unjuk rasa pada 23 Januari tidak berdasar. Swedia mengatakan pihaknya berhak untuk melayangkan respons yang tepat.
 
Polandia menilai pengusiran ini dapat berujung pada "semakin memburuknya krisis dalam hubungan bilateral."
 
 

Mewakili UE, Borrell "mengecam keras keputusan (pengusiran)" dan menolak tuduhan adanya tiga individu yang ikut serta dalam dalam aksi protes dengan status mereka sebagai diplomat asing.
 
Baik Jerman maupun Polandia telah memanggil duta besar Rusia untuk mengekspresikan kekhawatiran mereka mengenai pengusiran ini. Pemanggilan ini dapat berujung pada langkah pengusiran serupa.
 
Navalny adalah kritikus keras Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia divonis 3,5 tahun penjara atas tuduhan pelanggaran penangguhan masa tahanan saat dirinya berada di luar Rusia.
 
Penahanan dilakukan tak lama usai dirinya kembali dari Jerman ke Rusia. Navalny sempat dirawat intensif di rumah sakit Jerman usai terkena serangan racun syaraf Novichok.
 
Navalny menuduh Pemerintah Rusia ada di balik serangan itu. Kremlin membantah keras tudingan tersebut.
 
Baca:  Dokter yang Rawat Oposisi Pemerintah Rusia Meninggal Mendadak
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan