Parlemen Turki cenderung lambat dalam menyetujui keanggotaan Swedia, dan sempat menuduh negara Nordik itu terlalu toleran terhadap kelompok yang dianggap Turki sebagai ancaman keamanan, termasuk militan Kurdi.
Turki juga marah dengan serangkaian demonstrasi di Swedia yang dilakukan para pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
Dalam sidang di Ankara, seperti dikutip dari La Prensa Latina pada Rabu, 24 Januari 2024, sebanyak 287 anggota parlemen Turki memberikan suara mendukung, 55 menentang, dan empat abstain. Sementara sisa dari 600 anggota dewan lainnya tidak ambil bagian dalam pemungutan suara.
Selama perdebatan, Partai AKP yang memerintah Turki sejak 2002, dan CHP, partai oposisi utama, memberikan suara mendukung.
Sementara itu, beberapa formasi yang lebih kecil, seperti Saadet dan TIP yang berhaluan kiri sebagai oposisi, serta Hüda-Par yang fundamentalis dan bersekutu dengan AKP, menyatakan penolakan mereka terhadap NATO secara keseluruhan.
Dalam beberapa bulan terakhir, Erdo?an telah menghubungkan persetujuan NATO dengan kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) untuk menjual pesawat jet tempur F-16 ke Turki, sebuah kesepakatan yang telah berjalan selama bertahun-tahun namun diblokir Kongres AS.
Setelah persetujuan Turki, Swedia hanya memerlukan persetujuan Hongaria. Pada 2023, Budapest mengindikasikan bahwa mereka tidak akan menentang aksesi Swedia jika Turki menyetujuinya.
Selasa kemarin, Presiden Hongaria Viktor Orban mengundang Presiden Swedia, Ulf Kristersson, untuk membahas masalah ratifikasi aksesi Swedia ke NATO.
Baca juga: Parlemen Turki Setujui Permohonan Keanggotaan Swedia di NATO
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News