Ini merupakan langkah balasan ketiga negara usai pengusiran tiga petinggi UE terkait tuduhan mengikuti unjuk rasa mendukung tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny.
"Langkah ini merupakan respons tegas terhadap keputusan mengusir diplomat Swedia yang kala itu sedang menjalankan tugasnya," kata Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde.
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan kepada Guardian bahwa pejabatnya yang diusir Rusia pekan kemarin sedang "menjalankan tugasnya dalam melaporkan perkembangan terkini di lokasi (unjuk rasa) secara legal."
Sementara Kemenlu Polandia mengaku mengusir diplomat Rusia "usai berkoordinasi dengan Jerman dan Swedia."
Hubungan antara UE dan Rusia semakin memburuk dalam beberapa pekan terakhir usai kasus serangan racun jenis Novichok yang dialami Navalny. Saat ini Navalny berada dalam tahanan Rusia usai kembali ke negaranya setelah menjalani perawatan intensif di Jerman.
Sejak Navalny pulang ke Rusia, ribuan warga Rusia berunjuk rasa di sejumlah kota besar sebagai ekspresi dukungan kepada sang tokoh oposisi. Selama ini, Navalny dikenal sebagai kritikus vokal Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca: Polisi Rusia Tangkap 1.400 Pendukung Oposisi Pemerintah
Banyak negara Eropa mengecam penahanan Navalny. Amerika Serikat juga melayangkan kecaman serupa, yang sempat menjadi pembahasan dalam percakapan via telepon antara Presiden Joe Biden dan Putin.
Biden mengatakan dirinya tidak akan mengambil langkah serupa terhadap Rusia seperti yang dilakukan Donald Trump. Ia menegaskan AS tidak akan segan-segan bertindak tegas terhadap langkah-langkah kontroversial Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News