Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno. Foto: Dok.KBRI Berlin
Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno. Foto: Dok.KBRI Berlin

Indonesia Berpotensi Jadi Negara Mitra Pameran Industri Hannover Messe Terlama

Marcheilla Ariesta • 04 Februari 2021 14:36
Berlin: Indonesia mendapat keistimewaan sebagai negara mitra Hannover Messe. Pandemi virus korona (covid-19) yang melanda dunia membuat Indonesia menjadi negara mitra Hannover Messe terlama berlangsung di Jerman.
 
Pandemi membuat penyelenggaraan Hannover Messe 2020 ditunda ke 2021. Pameran industri terbesar ini rencananya akan digelar pada 12 hingga 16 April 2021 dengan Indonesia sebagai mitranya.
 
Karena pandemi ini, Indonesia diberi kesempatan dua kali menjadi negara mitra oleh Deutsche Messe AG (DMAG) yang adalah penyelenggaran pameran tersebut. Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno menyebutkan setidaknya keterikatan Indonesia dengan pameran ini berlangsung selama lima tahun.

"Tahun 2018 kita mulai berdiskusi untuk pemilihan Indonesia sebagai negara mitra. Tahun 2019, kita resmi serah terima dan sudah mulai melakukan berbagai persiapan dan road show untuk publikasi pameran," ucapnya dalam pernyataan tertulis KBRI Berlin yang diterima Medcom.id, Kamis, 4 Februari 2021.
 
"Tahun 2020 kita sudah siap untuk menyelenggarakan pameran secara fisik. Dan akhirnya di 2021 ini kita akan menjadi partner pameran yang untuk pertama kali dilangsungkan secara digital. Ini akan terus berlanjut sampai 2023 nanti," ujar Havas.
 
Acara ini merupakan publikasi DMAG terkait agenda dan potensi besar yang ditawarkan selama penyelenggaraan pameran pada April mendatang. Selain Havas, acara Hannover Messe Preview ini juga menghadirkan beberapa pembicara, di antaranya Jochen Köckler (CEO DMAG), dan sejumlah board member perusahaan besar seperti dari Harting, Emerson, Festo, Weidmüller, KUKA AG, Pepperl Fusch, Huawei, Amazone Web Service, dan banyak lainnya.
 
Havas menegaskan, bahwa Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara mitra dalam dual platform di 2021 dan 2023. Meski kondisi ekonomi memburuk hampir di semua negara termasuk Indonesia, namun setidaknya ada tiga angka ekonomi yang menarik.
 
Pertama, digital ekonomi Indonesia meningkat sekitar 11 persen dari tahun sebelumya. Pada 2019, digital ekonomi Indonesia mencapai USD 40 miliar dan tahun 2020 sebesar 44 miliar, 25 persen di antara penambahan tersebut berasal dari sektor kesehatan.
 
Kedua, imbuh Havas, dalam kondisi resesi, angka ekspor Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan pada bulan yang sama di tahun 2013. Ketiga adalah angka Investasi di Indonesia yang meningkat terutama untuk investasi domestik.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan