Aksi protes melanda seantero Belarusia sejak Lukashenko mengklaim kemenangan dalam pemilihan umum pada Agustus lalu. Kubu oposisi menilai ada kecurangan dalam proses pemungutan dan penghitungan suara.
Grup hak asasi manusia Vesna mengatakan, lebih dari 200 orang telah ditangkap dalam aksi demo pada Minggu, 25 Oktober.
"Hari ini, rezim (Lukashenko) sekali lagi memperlihatkan kepada warga Belarusia bahwa kekerasan adalah satu-satunya yang bisa mereka lakukan," kata Tikhanovskaya melalui media sosial.
"Oleh karenanya besok, 26 Oktober, demonstrasi nasional akan dimulai," sambung dia, dikutip dari laman BBC.
Sebelumnya, puluhan ribu orang berunjuk rasa di Belarusia sepanjang Minggu, yang merupakan kali ke-11 secara berturut-turut setiap akhir pekan.
Rekaman video memperlihatkan pengunjuk rasa berlarian dari serangan granat kejut polisi, saat mereka bergerak menuju kediaman Lukashenko di Istana Kemerdekaan di ibu kota Minsk.
Tikhanovskaya telah mengeluarkan ultimatum pada 13 Oktober, dengan mengancam akan melakukan demonstrasi nasional dan juga aksi mogok kerja massal di kalangan pekerja pabrik. Ancaman akan dilakukan jika Lukashenko mengabaikan desakan oposisi.
Baca: 'Ultimatum Rakyat' untuk Presiden Belarusia
Selain di Minsk, aksi protes pada Minggu kemarin terjadi di beberapa kota Belarusia. Banyak dari mereka mengibarkan bendera merah dan putih khas oposisi.
Media lokal mengestimasi unjuk rasa akhir pekan kemarin di Minsk diikuti sekitar 100 ribu orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News