Raksasa farmasi itu telah mengumumkan hasil awal uji klinis tahap akhir vaksin covid-19, yang hasilnya 90 persen efektif setelah dosis kedua. Mereka bekerja sama dengan perusahaan Jerman, BioNTech, dalam pengembangan vaksin tersebut.
"Kami sedikit lagi akan mengajukan otorisasi penggunaan darurat (vaksin covid-19)," kata CEO Pfizer, Albert Bourla, dilansir dari AFP pada Rabu, 18 November 2020.
"Kami akan segera mengumumkannya," imbuh dia.
Pfizer sebelumnya berencana menghubungi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk mengajukan Otorisasi Penggunaan Darurat vaksin covid-19, paling lambat pekan ketiga November. Ini berarti, pengumuman itu kemungkinan akan disampaikan dalam beberapa hari ke depan.
FDA selama ini telah menetapkan sejumlah syarat kepada perusahaan-perusahaan farmasi, salah satunya aturan yang memastikan vaksin covid-19 mereka aman untuk digunakan publik.
Tak mau kalah dengan Pfizer, perusahaan Moderna dan Institut Kesehatan Nasional AS juga mengumumkan hasil awal uji klinis, dengan tingkat efektivitas vaksin hampir mencapai 95 persen.
Baca: Pfizer Uji Coba Distribusi Vaksin di Empat Negara Bagian AS
Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi mRNA (messenger ribonucleic acid) untuk mengirimkan materi genetik ke tubuh, yang membuat sel manusia menghasilkan protein dari virus. Proses ini dapat melatih sistem kekebalan tubuh manusia jika sewaktu-waktu diserang virus SARS-CoV-2.
Selama ini belum pernah ada vaksin dengan teknologi mRNA yang pernah disetujui untuk digunakan di tengah publik. Namun seorang pakar penyakit menular terkemuka di AS, Anthony Fauci, mengatakan bahwa teknologi tersebut saat ini telah mampu berdiri sendiri. Fauci mengaku sangat bangga dengan pengembangan vaksin yang menggunakan teknologi mRNA.
Meski vaksin Pfizer terbilang efektif, Bourla mengaku senang karena vaksin yang dibuat perusahaan lain juga memperlihatkan hasil positif. Ia berharap akan ada lebih banyak lagi vaksin covid-19 yang efektif demi memenuhi kebutuhan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News