Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. (AFP)
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. (AFP)

Blinken Desak Israel Ambil Langkah Darurat Hentikan Serangan di Tepi Barat

Medcom • 17 November 2023 12:40
Washington: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mendesak Israel untuk mengambil langkah darurat dalam menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
 
Blinken menyampaikan hal tersebut dalam sebuah pembicaraan telepon dengan Benny Gantz, seorang pemimpin oposisi Israel yang tergabung dalam kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.
 
"Menekankan perlunya langkah-langkah afirmatif untuk meredakan ketegangan di Tepi Barat, termasuk dalam menghadapi meningkatnya kekerasan ekstremis pemukim," kata Departemen Luar Negeri AS dilansir dari Aljazeera.com, Jumat, 17 November 2023.

Blinken juga membahas upaya-upaya untuk menambah dan mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, mengamankan pembebasan para tawanan yang ditahan oleh Hamas, dan mencegah perang meluas sehingga menjadi konflik berkepanjangan.
 
Pernyataan Blinken disampaikan di saat pasukan Israel melakukan serangan baru di Tepi Barat dan melanjutkan operasi militer di dalam dan sekitar beberapa rumah sakit di Gaza.
 
Selain di Tepi Barat, jurnalis Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera mengatakan bahwa militer Israel telah melanjutkan serangan ke kamp pengungsi Jabalia dengan menghantam beberapa rumah penduduk.
 
"Penting untuk disebutkan bahwa kamp pengungsi Jabalia telah mengalami beberapa kali serangan oleh pasukan pendudukan Israel dan ratusan warga sipil telah terbunuh di kamp ini, yang dianggap sebagai yang paling padat penduduknya di dalam Jalur Gaza," kata Abu Azzoum.
 
Pasukan Israel juga terus menduduki Rumah Sakit al-Shifa, fasilitas medis terbesar di daerah tersebut, di mana para pejabat Israel mengklaim telah menemukan senjata dan bukti-bukti lain yang membuktikan keberadaan pusat komando Hamas.
 
Hamas dan para dokter di rumah sakit tersebut membantah klaim Israel bahwa kompleks tersebut telah digunakan untuk menggelar operasi militer.
 
"Para pasien menerima perawatan medis di tanah di dalam rumah sakit, dan mereka tidak memiliki cukup makanan dan air untuk bertahan hidup. Selain luka parah yang mereka derita, mereka juga menghadapi kelaparan," kata Abu Azzoum. (Kanaya Hairunissa)
 
Baca juga:  Militer Israel Klaim Temukan Terowongan Hamas di RS Al-Shifa
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan