Penculikan 17 misionaris AS terjadi saat mereka mengunjungi sebuah panti asuhan dekat Port-au-Prince pada Sabtu kemarin. Para korban meliputi 16 warga AS dan satu Kanada. Lima dari mereka adalah anak-anak.
Otoritas Haiti mengidentifikasi penculik 17 misionaris AS tersebut sebagai geng kriminal bernama 400 Mawozo yang selama ini aktif di Port-au-Prince.
Baca: 17 Misionaris AS Diduga Diculik Geng Kriminal 400 Mawozo
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Biro Investigasi Federal (FBI) secara aktif berusaha menyelamatkan para misionaris AS di Haiti.
"Kami mencoba membebaskan mereka tanpa membayar uang tebusan," kata Quitel kepada WSJ.
"Jika uang tebusan dibayarkan, mereka akan menggunakannya untuk membeli lebih banyak senjata dan amunisi," sambung dia, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa, 19 Oktober 2021.
Quitel mengatakan, 400 Mawozo juga pernah menculik sekelompok tokoh agama Katolik pada April lalu. Setelah uang tebusan dibayarkan, 400 Mawozo membebaskan lima pastor, dua biarawati, dan tiga saudara mereka.
"Itu adalah hasil terbaik dari situasi ini," tutur Quitel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News