Disebutkan bahwa pada Selasa, 11 April 2023, empat tentara Armenia tewas dan enam lainnya terluka "akibat provokasi Azerbaijan dari pihak Armenia." Sementara Kemenhan Azerbaijan melaporkan tiga kematian dari pihaknya.
Memasuki pukul 20.30 waktu setempat, situasi di garis depan perbatasan Armenia dan Azerbaijan relatif stabil, kata Kemenhan Armenia.
Mengutip dari laman Radio Free Europe Radio Liberty, Armenia dan Azerbaijan sama-sama saling menyalahkan sebagai pihak yang memprovokasi terjadinya pertempuran terbaru pada Selasa kemarin.
Dalam sebuah pernyataan sebelumnya, Kemenhan Armenia mengatakan bahwa tentara Azerbaijan telah dikerahkan di ladang dekat desa Tegh di Armenia, di dalam wilayah kedaulatan Armenia yang mereka rebut dua minggu sebelumnya. Di sana, Armenia menyebut pasukan Azerbaijan menembaki tentara yang sedang melakukan pekerjaan teknis.
Dikatakan bahwa pertempuran di provinsi Syunik selatan dimulai sekitar pukul 16:00 waktu setempat, dan berlangsung setidaknya sampai pukul 17:30. Selama periode itu, Azerbaijan dilaporkan menembakkan mortir ke posisi Armenia.
Di waktu hampir bersamaan, Kemenhan Azerbaijan menuduh pasukan Armenia telh melakukan "provokasi" yang mengakibatkan sejumlah prajurit Angkatan Darat Azerbaijan tewas dan terluka.
"Saat ini, tindakan pencegahan yang memadai sedang dilakukan oleh unit-unit angkatan bersenjata kami," kata pernyataan dari Baku, ibu kota Azerbaijan.
Pertempuran terbaru terjadi setelah insiden pada 10 April lalu, di mana pasukan keamanan Armenia mengatakan mereka telah menahan seorang pria Azerbaijan dan sedang memburu orang lain, yang juga diduga telah menyeberang ke Armenia atas alasan tak jelas.
Armenia menuduh Azerbaijan merebut puluhan kilometer persegi wilayah kedaulatan mereka dalam serangkaian serangan sejak Mei 2021. Azerbaijan membantah tuduhan tersebut.
Hampir 300 tentara tewas di kedua sisi dalam bentrokan perbatasan dua hari antara Armenia dan Azerbaijan pada September tahun lalu, yang terbukti menjadi pertempuran Armenia-Azerbaijan paling mematikan sejak perang tahun 2020 di wilayah Nagorno-Karabakh yang menewaskan hampir 7.000 orang.
Sebagai hasil dari perang itu, Baku mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar Nagorno-Karabakh dan juga tujuh distrik berdekatan yang telah berada di bawah kendali etnis-Armenia selama tiga dekade.
Baca juga: Azerbaijan Tuduh Armenia 'Sengaja' Ganggu Proses Perdamaian Internasional
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News