Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Sochi, 4 September 2023. (Sergei GUNEYEV / POOL / AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Sochi, 4 September 2023. (Sergei GUNEYEV / POOL / AFP)

Bertemu Erdogan, Putin Tetap Tolak Perbarui Perjanjian Biji-bijian Laut Hitam

Willy Haryono • 06 September 2023 10:34
Sochi: Presiden Rusia Vladimir Putin telah menegaskan kembali pendiriannya mengenai rencana memberlakukan kembali kesepakatan pengiriman gandum dan biji-bijian lainnya dari Ukraina secara aman melintasi Laut Hitam. Rusia baru akan menghidupkan kembali perjanjian itu, yang dimediasi oleh PBB dan Turki, setelah negara-negara Barat memenuhi tuntutan Moskow mengenai ekspor pertanian mereka.
 
Pernyataan Putin disampaikan setelah pertemuan dengan Presien Turki Recep Tayyip Erdogan di kota Sochi di Laut Hitam, dengan harapan dapat menghidupkan kembali perjanjian yang dipandang penting untuk menangani masalah rantai pasok global, terutama di benua Afrika, Timur Tengah dan Asia.
 
Rusia menolak untuk memperpanjang perjanjian tersebut pada Juli lalu, dengan keluhan utama bahwa perjanjian paralel yang menjanjikan menghilangkan hambatan terhadap ekspor makanan dan pupuk Rusia tidak dipenuhi. Dikatakan bahwa pembatasan pengiriman dan asuransi menghambat perdagangan pertaniannya, meskipun negara tersebut telah mengirimkan gandum dalam jumlah besar sejak tahun lalu.
Putin mengulangi keluhan tersebut dan mengatakan bahwa koridor Laut Hitam tidak boleh digunakan untuk tujuan militer. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa jika komitmen tersebut dipenuhi, Rusia dapat kembali menerapkan perjanjian biji-bijian Laut Hitam "dalam beberapa hari."
 
Erdogan juga menyatakan harapannya bahwa terobosan bisa segera terjadi. Ia mengatakan Turki dan PBB – yang keduanya menjadi perantara kesepakatan awal – telah menyusun paket proposal baru untuk mengatasi masalah ini.
 
"Kami percaya bahwa inisiatif ini harus dilanjutkan dengan memperbaiki kekurangannya," kata Erdogan, yang berperan sebagai mediator antara Ukraina dan Rusia. Itu adalah pertemuan pertama antara kedua pemimpin sejak Erdogan terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga sebagai presiden di bulan Mei.

Gandum Gratis

Amerika Serikat dan Uni Eropa menganggap keluhan Moskow tidak berdasar dan mengatakan bahwa sanksi mereka tidak ditujukan kepada biji-bijian dan pupuk Rusia.
 
Kegagalan menghidupkan kembali perjanjian tersebut akan menimbulkan “dampak drastis” di beberapa negara Afrika yang sangat bergantung pada biji-bijian Ukraina dan Rusia, kata para ahli.
 
Dalam upaya mengatasi hal tersebut, Putin mengatakan kepada wartawan di Sochi bahwa Moskow akan memasok gandum gratis ke enam negara Afrika dalam beberapa pekan ke depan,
 
"Kami hampir menyelesaikan perjanjian dengan enam negara Afrika, di mana kami bermaksud untuk memasok bahan makanan secara gratis dan bahkan melakukan pengiriman dan logistik secara gratis," ujar Putin.
 
"Pengiriman akan dimulai dalam beberapa minggu ke depan," lanjutnya.
 
Pemimpin Rusia tersebut melontarkan tudingan bahwa sebagian besar biji-bijian yang diekspor melalui perjanjian Laut Hitam dikirim ke Barat, bukan ke negara-negara miskin.
 
Baca juga: Ini Dia Dampak Mundurnya Rusia dari Kesepakatan Ekspor Biji-Bijian Ukraina
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(WIL)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif