Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu kemarin, Gereja Ortodoks Ukraina (UOC) mengatakan bahwa pengadilan Kyiv juga memerintahkan Pavel untuk mengenakan gelang elektronik agar keberadaannya tetap dapat dipantau.
Kantor berita Interfax Ukraine dan Ukrinform melaporkan bahwa Pavel telah dijatuhi hukuman tahanan rumah selama 60 hari.
"Saya belum melakukan apa-apa. Saya percaya ini adalah tatanan politik," kata Pavel kepada awak media usai keputusan pengadilan.
Melansir dari laman Al Jazeera, Minggu, 2 April 2023, keputusan ini diambil di saat Kyiv menindak UOC dengan alasan pro-Rusia dan bekerja sama dengan Moskow. Tuduhan ini dibantah UOC.
Awal pekan ini, Pavel – yang merupakan kepala biara Kyiv-Pechersk Lavra, situs Ortodoks paling dihormati di Ukraina – sempat mengecam Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Jaksa mengatakan tahanan rumah dan gelang elektronik terhadap Pavel merupakan tindakan pencegahan. Jaksa Yevhen Zavistovskyi mengatakan bahwa kasus terhadap Pavel akan dilanjutkan ke fase berikutnya.
Kantor berita TASS asal Rusia mengatakan bahwa pengadilan memerintahkan Pavel untuk tinggal di sebuah desa sekitar 40 kilometer dari tenggara Kyiv. Pavel mengatakan rumah itu tidak layak huni.
"Tidak ada tempat tidur, tidak ada pemanas dan tidak ada cahaya. Tidak ada dapur, tidak ada sendok. Tapi tidak apa-apa. Saya akan menanggung semuanya," kata Pavel.
Pavel telah tinggal di akomodasi di Kyiv-Pechersk Lavra, kompleks biara berusia 980 tahun yang menurut pemerintah harus ditinggalkan UOC. TASS juga melaporkan bahwa pengadilan telah menolak izin Pavel untuk menghadiri kebaktian gereja.
UOC bersikeras setia kepada Ukraina dan mengecam invasi Rusia. Tetapi badan-badan keamanan Ukraina mengatakan bahwa beberapa orang UOC tetap mempertahankan hubungan dekat dengan Moskow.
Badan-badan tersebut telah menggerebek banyak tempat suci gereja dan kemudian mengunggah foto mata uang rubel, paspor Rusia, dan selebaran dengan pesan dari patriark Moskow sebagai bukti bahwa beberapa pejabat gereja setia kepada Rusia.
Enam puluh satu pendeta UOC telah mendapat dakwaan pidana sejak awal tahun 2022, dengan tujuh di antaranya dinyatakan bersalah.
Baca juga: Sebagian Warga Ukraina Percepat Perayaan Natal di Tengah Invasi Rusia
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News