Warga Ukraina merayakan Natal di Kyiv, 25 Desember 2022. (Sergei CHUZAVKOV / AFP)
Warga Ukraina merayakan Natal di Kyiv, 25 Desember 2022. (Sergei CHUZAVKOV / AFP)

Sebagian Warga Ukraina Percepat Perayaan Natal di Tengah Invasi Rusia

Medcom • 26 Desember 2022 15:56
Kyiv: Natal datang lebih awal dari biasanya bagi sebagian orang Ukraina, karena perang dengan Rusia terus berkecamuk.
 
Sejumlah warga Ukraina penganut agama Kristen Ortodoks bangun pada hari Minggu, 25 Desember 2022, dan merayakan Natal bersama dengan penganut Kristen lainnya di seluruh dunia. Selama ini, Kristen Ortodoks biasanya merayakan Natal pada 7 Januari.
 
Namun, karena perang yang sedang berlangsung dengan Rusia, sebagian warga Ukraina penganut Kristen Ortodoks tidak mau berbagi perayaan dengan Rusia. Pimpinan Gereja Ortodoks Ukraina memberikan restu kepada para jemaah untuk merayakan Natal pada 25 Desember 2022 mulai tahun ini.

Sebuah desa di pinggiran Kyiv bahkan baru-baru ini melakukan pemungutan suara untuk memindahkan tanggal liburan Natal mereka.
 
"Apa yang dimulai pada 24 Februari, invasi besar-besaran, adalah kebangkitan dan pemahaman bahwa kita tidak bisa lagi menjadi bagian dari dunia Rusia," kata warga Ukraina Olena Paliy dari Bobrytsia. 
 
Perayaan Natal di Ukraina masih diwarnai peperangan, termasuk serangan tiga rudal Rusia yang menghantam Kota Kramatorsk di wilayah Donetsk. Gubernur Donetsk Ukraina, Pavlo Kyrylenko, melaporkan bahwa kota Avdiivka juga diserang, melukai seorang perempuan.
 
Di tempat lain di negara itu, warga berusaha merayakan Hari Raya Natal. Di wilayah Kyiv, orang-orang di Bobrytsia berkumpul untuk kebaktian Natal pertama mereka pada hari Minggu, meski sirene serangan udara telah berbunyi. Beruntung pada akhirnya tidak ada serangan di hari tersebut.
 
"Tidak ada musuh yang dapat mengambil hari raya karena hari raya lahir di dalam jiwa,” kata Pendeta Rostyslav Korczak dalam homilinya. 
 
Seorang perempuan yang datang ke gereja di Bobrytsia setiap Natal sejak tahun 2000 - meski biasanya pada 7 Januari - tidak menemukan perbedaan dalam menikmati Natal lebih awal tahun ini.
 
"Hal terpenting adalah Tuhan yang lahir di hati," kata Anna Nezenko, wanita 65 tahun. Pada tahun 2019, pemimpin spiritual Gereja Ortodoks Timur, Patriark Ekumenis Bartholomew, menyetujui kemerdekaan penuh Gereja Ortodoks Ukraina. 
 
Tetapi Gereja Ortodoks Rusia dan pemimpinnya, Patriark Kirill, menentang langkah tersebut dan berpendapat bahwa Ukraina tidak berada di bawah yurisdiksi Bartholomew. Gereja Ortodoks Ukraina cabang Ortodoks lainnya di negara itu setia kepada Moskow sebelum perang. Gereja tersebut mendeklarasikan kemerdekaan pada Mei dan secara tradisional merayakan Natal setiap 7 Januari. (Mustafidhotul Ummah)
 
Baca:  Zelensky: Lonceng Natal Tahun Ini Mungkin Terdengar di Tengah Serangan Udara
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan