Presiden AS Joe Biden (kanan) menemui Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di Gedung Putih, Washington, 1 Mei 2023. (ALEX WONG / Getty / AFP)
Presiden AS Joe Biden (kanan) menemui Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di Gedung Putih, Washington, 1 Mei 2023. (ALEX WONG / Getty / AFP)

Biden Bertemu Marcos Jr, Benarkah AS Berusaha Jauhkan Hubungan Tiongkok-Filipina?

Marcheilla Ariesta • 02 Mei 2023 13:36
Washington: Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan mitranya dari Filipina Marcos Jr di Gedung Putih membahas mengenai pengaruh Tiongkok di kawasan. Keduanya membahas ekspansi agresif Beijing ke jalur perdagangan dan pulau-pulau strategis di Laut China Selatan
 
Marcos Jr sedang dalam perjalanan empat hari ke Washington. Ia menjadi pemimpin negara berikutnya yang mengunjungi Negeri Paman Sam usai Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pekan lalu.
 
Menyambut Marcos Jr di Oval Office, Biden menggarisbawahi komitmen AS yang "kuat" untuk membela Filipina.

Marcos Jr merujuk pada "masa-masa sulit" dan mengatakan, Filipina berada di wilayah dengan "situasi geopolitik paling rumit di dunia saat ini".
 
“Jadi wajar saja bagi Filipina untuk melihat satu-satunya mitra perjanjiannya di dunia untuk memperkuat, mendefinisikan kembali, hubungan yang kita miliki dan peran yang kita mainkan dalam menghadapi ketegangan yang meningkat yang kita lihat sekarang di sekitar Laut China Selatan dan Asia Pasifik," katanya, dilansir dari AFP, Selasa, 2 Mei 2023.
 
Seorang pejabat senior AS mengatakan, kunjungan Marcos Jr  adalah yang pertama "pada tingkat dan intensitas ini" antara kedua negara selama beberapa dekade.
 
“Jelas bahwa kita berada dalam periode yang sangat penting dalam hal keterlibatan Indo-Pasifik kita,” kata pejabat itu kepada wartawan, yang berbicara tanpa menyebut nama.
 
Saat ini, 'lonceng peringatan' berdering untuk Washington dan sekutu Asianya, saat Tiongkok bergerak dengan lebih percaya diri untuk menegaskan klaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan.
 
Negeri Tirai Bambu mengabaikan keputusan internasional bahwa klaim mereka tidak memiliki dasar hukum.
 
Ketegangan, dikombinasikan dengan serangan pedang terus-menerus atas Taiwan, telah mendorong pemerintahan Biden untuk dengan cepat meningkatkan kemampuan militernya.
 
Filipina, yang terletak dekat dengan jalur laut utama dan Taiwan, menjadi perhatian khusus.
 
Marcos Jr memberi isyarat saat dia berangkat ke Washington jika dia waspada terjebak di antara negara adidaya.
 
"Kami tidak akan membiarkan Filipina digunakan sebagai pos persiapan untuk segala jenis aksi militer," serunya.
 
Namun, Filipina mengidentifikasi empat pangkalan militer, selain lima lokasi yang ada, di mana pasukan AS akan diberi akses, termasuk satu yang terletak di dekat Kepulauan Spratly yang menjadi rebutan.
 
Kedua sekutu juga melakukan manuver militer terbesar mereka dalam beberapa minggu terakhir.
 
Hal itu telah membuat Tiongkok khawatir, yang menuduh Washington mencoba membuat jarak antara Beijing dan Manila.
 
Sebagai pengingat bagaimana ketegangan diplomatik dapat dengan cepat bergema di dunia nyata, sebuah kapal Tiongkok pada tanggal 23 April hampir saja bertabrakan dengan kapal Penjaga Pantai Filipina yang jauh lebih kecil di Kepulauan Spratly.
 
Baca juga:  AS Dukung Filipina Terkait 'Pelanggaran' Tiongkok di Laut China Selatan
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan