"Amerika Serikat berdiri bersama Filipina dalam menghadapi pelanggaran berkelanjutan Penjaga Pantai Republik Rakyat Tiongkok (RRC) atas kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan," ucap pernyataan resmi Kementrian Luar Negeri AS, mengutip laman Anadolu Agency, Minggu, 30 April 2023.
"Gambar dan video yang baru-baru ini dipublikasikan di media adalah pengingat gamblang tentang pelecehan dan intimidasi RRT terhadap kapal-kapal Filipina saat mereka melakukan patroli rutin di dalam zona ekonomi eksklusif mereka," sambung pihak kementerian.
AS mendesak "Beijing untuk menghentikan perilaku provokatif dan tidak amannya," seraya mengatakan bahwa Negeri Paman Sam akan "terus melacak dan memantau interaksi ini dengan cermat."
"Pemerintah Amerika Serikat mendukung sekutu Filipina kami dalam menegakkan tatanan maritim internasional berbasis aturan dan menegaskan kembali bahwa serangan bersenjata di Pasifik, yang meliputi Laut China Selatan, terhadap angkatan bersenjata Filipina, kapal umum, atau pesawat terbang, termasuk yang dimiliki oleh Filipina. Coast Guard, akan memicu komitmen pertahanan timbal balik AS berdasarkan Pasal IV Perjanjian Pertahanan Bersama Filipina AS 1951," tambah Kemenlu AS.
Pernyataan terbaru dari Washington muncul setelah Filipina pada Jumat lalu menuduh Tiongkok telah melakukan "taktik agresif" di laut, ketika kapal penjaga pantai Tiongkok memblokir kapal patroli Filipina di daerah yang disengketakan di Laut China Selatan pekan lalu.
Manila dan Beijing sama-sama memiliki klaim di Laut China Selatan. Selama ini, kedua negara berulang kali bersitegang atas klaim tersebut.
Selain Filipina, sejumlah negara lain juga kerap bersitegang dengan Tiongkok yang mengeklaim hampir seluruh Laut China Selatan.
Baca juga: Menlu Tiongkok ke Filipina, Janji Kerja Sama Atasi Klaim di Laut China Selatan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News