Perwakilan dari Boeing, CFM akan berperan sebagai penasihat teknis beserta Badan Penerbangan AS (FAA). CFM merupakan perusahaan kerja sama antara General Electric dan Safran, yang memproduksi mesin.
Berdasarkan perjanjian internasional, AS bisa berperan sebagai representatif penyelidikan lantaran pesawat tersebut diproduksi di AS.
Baca: Pesawat China Eastern Berpenumpang 133 Orang Jatuh di Guangxi
Melalui surat elektronik kepada karyawannya, Kepala Eksekutif Boeing Dave Calhoun mengatakan bahwa perusahaan memberikan dukungan penuh dari para ahli teknis untuk menyelidiki kecelakaan China Eastern.
Calhoun menyampaikan dirinya memiliki kewenangan terbatas mengenai apa yang bisa dikatakan mengenai penyelidikan kecelakaan yang dipimpin Badan Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC) tersebut.
"Percayalah, bahwa kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung penyelidikan kecelakaan selama masa sulit ini. Kami berkomitmen terhadap keselamatan, transparansi, dan integritas di setiap langkah," kata Calhoun, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 22 Maret 2022.
Sebelumnya, saat kecelakaan Boeing MAX 737 di Indonesia tahun 2018, NTSB segera mengirimkan penyelidik ke Indonesia untuk berpartisipasi dalam investigasi yang dilakukan pemerintah.
Ketua NTSB Robert Sumwalt pada 2019 menyampaikan kepada Kongres bahwa "seorang penyelidik NTSB ditempatkan di salah satu kapal pencari" dalam pencarian kotak hitam (black box). Kotak hitam adalah alat yang mencatat data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR). (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News