Scholz akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengisyaratkan harapan akan solusi dalam ketegangan di kawasan tersebut saat ini.
Menjelang pembicaraan hari ini, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock memperingatkan bahwa situasi di perbatasan Rusia-Ukraina sangat berbahaya dan dapat meningkat setiap saat.
"Tanggung jawab deeskalasi jelas ada di tangan Rusia. Moskow harus menarik pasukannya," kata Baerbock dalam sebuah pernyataan, disadur dari AFP.
"Kita harus menggunakan semua peluang untuk berdialog guna mencapai solusi damai," lanjut dia.
Para pemimpin Barat menganggap penumpukan pasukan Rusia di perbatasannya dengan Ukraina sebagai ancaman terburuk bagi keamanan benua itu sejak era Perang Dingin. Mereka bahkan menyiapkan paket sanksi ekonomi jika Rusia pada akhirnya menginvasi Ukraina.
Sementara di saat intelijen Barat memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina bisa saja dimulai pada Rabu besok, Putin terindikasi menawarkan harapan untuk deeskalasi.
Rusia, yang menyangkal rencana untuk menyerang Ukraina, telah menganeksasi Krimea pada 2014. Moskow juga dianggap sejumlah pihak memberikan dukungan kepada pasukan separatis di wilayah timur Ukraina.
Alih-alih menginvasi, Rusia mengaku hanya ingin meminta jaminan keamanan. Salah satu yang diminta adalah jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah menjadi anggota NATO. Namun, Amerika Serikat dan NATO menolak permintaan tersebut.
Pekan lalu, Putin bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan membahas masalah yang sama. Tidak ada titik terang dari pertemuan tersebut.
Baca: Diplomasi Harus Terus Diupayakan untuk Hindari Konflik Bersenjata Ukraina-Rusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News