Para pedemo bersikeras bahwa kandidat mereka telah menang. Padahal, pada Jumat lalu, Mahkamah AGung AS menolak upaya terakhir pendukung Trump untuk membatalkan kemenangan Biden atas pemilihan presiden pada 3 November lalu.
Ribuan orang dengan topi merah berkumpul di sekitar Freedom Plaza, beberapa blok dari Gedung Putih. Kerumunan massa ini cukup besar, namun tak sebanyak unjuk rasa sebulan lalu di dekat Gedung Putih.
"Kami tidak akan menyerah," kata Luke Wilson, salah satu pendukung Trump yang sudah berusia 60 tahun. Dia datang ke Washington dari negara bagian barat Idaho.
Pendukung Trump yang lainnya, Dell Quick mengatakan dia merasa ada ketidakadilan atas kemenangan Joe Biden.
Baca juga: Trump Kembali Alami Kekalahan dalam Gugatan Pemilu Presiden
"Saya yakin ada ketidakadilan besar yang dilakukan terhadap rakyat Amerika," tuturnya, dilansir dari Malay Mail, Minggu, 13 Desember 2020.
Para pengunjuk rasa menawarkan banyak penjelasan untuk hasil pemungutan suara pada November lalu, padahal hasilnya sudah dikonfirmasi oleh pejabat pemilihan negara bagian dan oleh hakim di beberapa negara bagian utama.
Kini setiap negara bagian telah memberikan sertifikasi kemenangan Biden dengan 306 suara untuk Demokrat di Electoral College. Tapi para pedemo bersikeras ada kecurangan, hal yang sama diucapkan Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News