Dilansir dari Euro News, Selasa, 12 Oktober 2021, kebijakan baru ini mewajibkan seluruh warga Latvia memakai masker di tempat publik. Selain itu, semua pegawai ditargetkan sudah tervaksinasi sebelum 15 November mendatang.
Warga Latvia yang belum divaksinasi tidak diizinkan memasuki pusat perbelanjaan mulai Senin. Namun, sejumlah toko sektor esensial tetap akan dibuka pada akhir pekan, sementara semua warga telah didorong untuk bekerja dari rumah apabila memungkinkan.
Lonjakan kasus saat ini dilaporkan menjadi rekor tertinggi di Latvia dari lonjakan awal 2021 lalu. Rumah sakit di negara yang memiliki populasi penduduk sebanyak 1.902 juta ini tengah dipenuhi dengan para pasien positif covid-19.
"Tolong jangan berkerumun. Jangan bersosialisasi, dan kurangi kontak anda,” cuit Perdana Menteri Latvia, Krisjanis Karins.
Kini, hanya 48 persen warga Latvia yang telah tervaksinasi penuh. Persentase ini disebut merupakan tingkat vaksinasi Covid-19 terburuk keempat di Uni Eropa setelah Bulgaria, Rumania, dan Kroasia.
Baca: Uni Eropa Capai Target 70 Persen Pengiriman Vaksin untuk Orang Dewasa
"Bagi yang belum divaksin, ayo divaksin. Sabar, terarah, dan bertanggung jawab," ujar Kari.
Kepala Asosiasi Dokter Junior Latvia, Karlis Racenis mengatakan, pihaknya terpaksa menolak pasien dengan diagnosis lain yang tidak mengancam jiwa demi meringankan beban rumah sakit. "Tim medis darurat bahkan tidak bisa menjawab semua panggilan," tambahnya. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News