Saluran televisi Channel 12 melaporkan bahwa Macron merasa tidak nyaman usai mendengar laporan bahwa telepon genggamnya, dan juga milik beberapa pejabat tinggi Prancis lainnya, mungkin telah terpapar spyware Pegasus.
Dilansir dari laman Yeni Safak, Minggu, 25 Juli 2021, PM Bennett berjanji akan meluncurkan investigasi di level tertinggi atas dugaan penyadapan tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun Bennett menekankan kepada Macron bahwa dugaan penyadapan tersebut terjadi sebelum dirinya menjadi PM Israel.
Sebuah konsorsium media global pekan kemarin melaporkan bahwa 50 ribu nomor telepon mungkin telah dimata-matai oleh spyware Pegasus. Dari total tersebut, salah satunya dikabarkan adalah milik Macron dan 15 pejabat tinggi Prancis.
Kamis kemarin, Macron menyerukan pertemuan keamanan nasional untuk mendiskusikan spyware Pegasus tersebut.
Pemerintah Maroko membantah laporan bahwa pihaknya menggunakan Pegasus untuk menyadap telepon Macron. NSO Groups juga membantah bahwa presiden Prancis menjadi target penyadapan.
"Kami dengan yakin dapat mengatakan bahwa Presiden Prancis, Macron, bukan target," tegas Chaim Gelfand, salah satu petinggi NSO Group, kepada saluran televisi i24news.
Seorang sumber dekat Macron sempat mengatakan bahwa nomor telepon sang presiden diganti secara berkala untuk menghindari penyadapan.
Baca: Jerman: Tak Ada Bukti AS Sadap Telepon Kanselir Merkel