Namun karena dianggap melanggar aturan, Donald Trump dilarang menggunakan Twitter untuk jangka waktu yang tak ditentukan. Dibelinya Twitter oleh Elon Musk memicu kekhawatiran bahwa Trump bisa kembali menggunakan Twitter.
"Saya sangat senang Twitter akhirnya berada di tangan orang waras," ucap Trump, dikutip dari laman New York Times, Jumat, 28 Oktober 2022.
Dalam sebuah tulisan di media sosial Truth Social, Trump mengatakan dirinya juga senang Twitter "tidak akan lagi dijalankan orang gila dan maniak berhaluan Kiri Radikal yang membenci negara kita."
Tanpa menyebutkan statistik apa pun, Trump mengeklaim bahwa Truth Social jauh lebih besar ketimbang sejumlah media sosial lainnya.
Kekhawatiran akan kembalinya Trump ke Twitter langsung menyeruak tak lama usai Musk membeli Twitter. Musk mengatakan dirinya ingin agar Twitter menjadi tempat di mana beragam ide bisa diperdebatkan secara terbuka.
Elon Musk, pemilik perusahaan Tesla, juga pernah mengatakan bahwa keputusan melarang Trump menggunakan Twitter untuk selamanya adalah sesuatu yang salah.
Apakah Trump akan kembali ke Twitter atau tidak belum dapat dipastikan. Twitter adalah rival dari Truth Social, dan Trump juga telah menaruh banyak uang di media sosial yang digagasnya itu.
Menurut perusahaan riset SimilarWeb, lalu lintas pengguna Truth Social berkisar 10 juta orang. Di media sosial itu, Trump memiliki sekitar 4,4 juta pengikut. Saat masih memakai Twitter, pengikut atau followers Trump hampir mencapai 90 juta.
Baca: Resmi Beli Twitter, Ini Hal Pertama yang Dilakukan Elon Musk
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News