Kecaman bermula ketika SM Entertainment mengunggah video di balik layar untuk video musik terbaru mereka yang berjudul Savage di kanal Youtube Aespa. Video menampilkan Giselle, Karina, dan Ninging sedang melakukan lip-sync lagu Love Galore karya SZA.
Hal yang menarik perhatian dan sangat disayangkan netizen internasional ialah saat Giselle Aespa tetap membawakan n-word dalam lagu tersebut. N-word diketahui merupakan sebuah kata yang dianggap rasis bagi orang kulit hitam.

Giselle Aespa tersandung kasus rasisme. Twitter @Aespa
Banyak penggemar internasional yang mengaku kecewa atas tindakan Giselle Aespa yang tetap menyebutkan kata tersebut. Pasalnya, Giselle dikenal sebagai anggota Aespa yang fasih berbahasa Inggris.
Sejarah penggunaan n-word
Dilansir dari BBC, saat itu pada musim panas 1619, sebuah kapal tiba di pelabuhan di Virginia, Amerika Serikat (AS). Kapal membawa sekitar 20 orang Afrika yang dirantai untuk dijual sebagai budak.Itu adalah kedatangan budak pertama yang didokumentasikan di AS. Orang Afrika dirujuk menggunakan bahasa Spanyol dan Portugis untuk hitam yakni negro. Dari situlah kata itu berasal.
"Ini benar-benar terkait dengan gagasan bahwa orang Afrika bukanlah benar-benar manusia," kata profesor studi kulit hitam di Universitas Birmingham City, Kehinde Andrews.
Baca: Isu Rasis Giselle Aespa, RM BTS Ikutan Kena Getah Karena ini
Andrews menyebutkan orang Afrika ini lebih seperti binatang daripada manusia. Mereka dianggap binatang beban, dapat dibeli dan dijual, dapat dibuang ke laut, dan secara harfiah tidak memiliki hak.
"Jadi ketika n-word digunakan, pada dasarnya itulah kegunaannya. Jadi saya berharap kebanyakan orang akan mengerti mengapa itu sangat menyinggung dan bermasalah karena masih digunakan dalam konteks itu sekarang," beber Andrews.