Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan kepada kantor berita KBS, Selasa, 28 Mei 2024, bahwa Washington mengecam peluncuran roket terbaru Korea Utara, yang mencakup teknologi terkait program rudal balistik yang dilarang di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB.
Ia juga mengungkapkan bahwa seorang pejabat senior urusan Korut di Kemenlu AS, Jung Pak, telah melakukan konsultasi erat dengan Korea Selatan dan Jepang mengenai peluncuran rudal terbaru Pyongyang yang diduga membawa satelit mata-mata.
"AS akan terus mengirimkan sinyal kuat kepada Korea Utara bahwa tindakannya merusak stabilitas dan kemakmuran Semenanjung Korea, serta hanya akan memperdalam isolasi mereka," tambah jubir Kemenlu AS.
Ia juga mendesak semua negara untuk mengutuk senjata pemusnah massal dan program rudal balistik ilegal Korut, serta menekan Pyongyang untuk terlibat dalam dialog.
Sementara itu, komando Indo-Pasifik AS juga mengkritik peluncuran roket Korea Utara, seraya mengatakan bahwa pihaknya terus menilai situasi melalui koordinasi yang erat dengan sekutu dan mitra.
Senada dengan Kemenlu AS, komando tersebut juga mengatakan bahwa peluncuran roket Korut merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap beberapa resolusi DK PBB dan berpotensi meningkatkan ketegangan serta mengganggu stabilitas keamanan di kawasan. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Roket Meledak di Udara, Korut Gagal Luncurkan Satelit Mata-Mata Kedua
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News