Namun, Pence meyakini bahwa Trump sebenarnya bukan tokoh "antisemitisme atau rasis." Antisemitisme merujuk pada kebencian terhadap segala sesuatu mengenai Yahudi.
"Presiden Trump telah salah langkah dengan memberikan meja di jamuan makan malam kepada seorang supremasi kulit putih, seorang antisemit, dan seorang pembantah Holocaust, dan saya rasa ia sebaiknya meminta maaf," ucap Pence dalam wawancara bersama NewsNation, Senin, 28 November 2022.
"Tapi saya meyakini Donald Trump bukan antisemit. Saya yakin dia bukan sosok rasis atau fanatik. Saya tidak akan menjadi wakil presidennya jika memang demikian," sambungnya.
Menurut Pence, Trump hanya salah memberikan penilaian dalam memberikan panggung kepada individu-individu supremasi kulit putih dan antisemit.
Pence, yang diyakini sedang mempersiapkan diri untuk menantang Trump dalam nominasi Partai Republik di pemilu AS 2024, mengatakan bahwa anak Trump, Ivanka, berpindah keyakinan ke Yudaisme sebelum menikah dengan Jared Kushner, seorang Yahudi.
Pada 2017, Pence pernah membela retorika Trump usai berlangsungnya acara supremasi kulit putih di Charlottesville. Kala itu, Pence mengatakan bahwa kata-kata Trump diambil keluar dari konteksnya.
Pekan kemarin, Trump menggelar jamuan makan malam yang dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Nick Fuentes dan penyanyi rap Kanye West. Fuentes datang ke acara tersebut atas ajakan Kanye West, yang kini menyebut dirinya sebagai Ye.
Trump telah mengeluarkan beberapa pernyataan usai makan malam di Mar-a-Lago tersebut, dan tidak ada satu pun yang secara eksplisit mengecam retorika Fuentes di masa lalu.
"Dia (Kanye West) datang dengan tiga orang, saya tidak kenal dua di antaranya, dan satu lagi adalah tokoh politik yang belum pernah saya lihat lagi selama bertahun-tahun," sebut Trump.
Baca: Pengumuman! Rapper Kanye West Calonkan Diri Jadi Capres AS 2024
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News