Dalam pidato hari kemerdekaan Ukraina yang juga bertepatan dengan enam bulan invasi Rusia, Zelensky mengatakan akhir dari perang ini bukanlah di saat pertempuran berhenti, tapi ketika Ukraina keluar sebagai pemenang.
"Sebuah negara baru muncul di dunia pada 24 Februari, pukul 04.00 pagi. Negaranya bukan terlahir, tapi terlahir kembali. Sebuah negara yang tidak menangis, berteriak atau ketakutan," ujar Zelensky, dilansir dari The New Daily.
"Negara ini tidak melarikan diri, tidak menyerah, dan juga tidak lupa," sambungnya.
Pria 44 tahun itu menyampaikan pidato dalam baju khas yang dipakainya sejak awal invasi, di depan monumen kemerdekaan di Kiev.
"Apa yang ada di akhir dari perang ini? Kita terbiasa berkata, perdamaian. Tapi kini kita berkata, kemenangan," ungkap Zelensky.
Berbagai ruas jalan di Kiev relatif sepi pada Rabu pagi, menyusul adanya peringatan bahwa Rusia mungkin saja meluncurkan serangan rudal di kota-kota besar Ukraina saat perayaan hari kemerdekaan.
Tadi malam, Zelensky memperingatkan akan adanya kemungkinan "provokasi Rusia" dan "serangan keji" oleh Moskow pada Rabu ini.
Otoritas Ukraina melarang perkumpulan publik di Kiev, dan juga memberlakukan aturan jam malam di kota Kharkiv, yang sejak beberapa bulan terakhir digempur serangan Rusia. Banyak pegawai pemerintah Ukraina diminta bekerja dari rumah.
Ukraina memisahkan diri dari Uni Soviet pada Agustus 1991. Mayoritas warga Ukraina saat itu memilih merdeka dengan menggunakan hak suara mereka dalam sebuah referendum.
Baca: Zelensky: Rusia Mungkin Akan Paksa Prajurit Ukraina Hadiri Pengadilan Publik
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News