Mengutip Independent.co.uk, Rabu, 21 Desember 2022, sejumlah ilmuwan memproyeksikan bahwa lebih dari satu juta kematian terkait Covid-19 dapat terjadi di Tiongkok tahun depan.
Saat ini, Tiongkok sedang berjuang menghadapi lonjakan kasus harian Covid-19 yang berimbas pada kapasitas rumah sakit dan krematorium.
Virolog asal Belanda Marion Koopmans, yang juga merupakan anggota komite WHO terkait status darurat Covid-19, mengatakan bahwa dunia saat ini sebenarnya sedang memasuki gelombang kedua dari pandemi Covid-19.
"Sudah jelas bahwa kita berada di fase yang sangat berbeda (dari pandemi Covid-1). Menurut saya, kemungkinan terjadinya gelombang (Covid-19) di Tiongkok adalah sebuah wild card," sambungnya, merujuk pada istilah untuk menggambarkan situasi yang tak terduga.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada September lalu bahwa akhir dari pandemi "sudah bisa terlihat" di depan mata. Walau banyak negara sudah mulai bisa meredam angka kasus Covid-19, situasi di Tiongkok belakangan ini relatif mengkhawatirkan usai pencabutan kebijakan "Nol-Covid."
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) telah menawarkan Tiongkok bantuan pengiriman vaksin di tengah lonjakan kasus harian Covid-19. Namun sejauh ini, Tiongkok belum memberikan sinyal akan menerima bantuan tersebut.
"Merupakan hal penting bagi semua negara untuk fokus memvaksinasi masyarakat, dan juga memastikan tes serta perawatan dapat dengan mudah diakses," sebut juru bicara Kementerian Luar Negri AS Ned Price.
Ia mengatakan bahwa mengendalikan Covid-19, baik itu di Tiongkok atau negara lain, merupakan kepentingan seluruh masyarakat dunia.
Sejumlah media lokal melaporkan bahwa krematorium di Tiongkok kewalahan menangani gelombang jenazah terkait Covid-19. Menurut laporan media AFP pada Selasa kemarin, sebuah krematorium di Chongqing kehabisan tempat untuk menampung tambahan jenazah.
"Jumlah jenazah dalam beberapa hari terakhir jauh lebih banyak dari sebelumnya. Kami sangat sibuk. Tidak ada lagi tempat untuk jenazah," ucap seorang pekerja krematorium di Chongqing kepada AFP.
Baca: Krematorium Tiongkok Penuh Terkait Covid-19, Dubes Lu Kang: Cek Laporan Resmi
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News