Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan, Rusia akan berusaha untuk memanggil 300.000 tentara tambahan untuk perang Rusia di Ukraina dalam apa yang disebut Kremlin sebagai "mobilisasi parsial".
"Bagian dari dekrit resmi yang mengumumkan mobilisasi termasuk jumlah orang yang akan direkrut tetap dirahasiakan dan tidak dipublikasikan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 23 September 2022.
Baca juga: 300 Ribu Tentara Cadangan Rusia Dimobilisasi, Pentagon: Perburuk Situasi Ukraina
"Beberapa karyawan yang bekerja di industri yang sangat penting akan dikeluarkan dari rancangan tersebut dalam upaya untuk memastikan pekerjaan industri teknologi tinggi tertentu, serta sistem keuangan Rusia," sambung Kementerian Pertahanan Rusia.
Pengecualian ini berlaku untuk beberapa pekerja IT, telekomunikasi, profesional keuangan, serta karyawan dari outlet media massa. Para jurnalis yang tidak perlu ikut wajib militer tergantung pada media dan lembaga penyiaran yang terdaftar di pemerintah.
Di antara outlet media yang sebelumnya diklasifikasikan seperti itu adalah sejumlah saluran TV yang dikelola negara, stasiun radio, kantor berita, dan surat kabar, serta beberapa dari beberapa outlet media swasta Rusia.
Kementerian pertahanan mengatakan kepala perusahaan harus menyusun daftar karyawan mereka yang memenuhi kriteria dan dapat dikeluarkan dari wajib militer.
"Kami sedang menyelidikinya untuk saat ini. Kami mencoba memahami bagaimana ini akan bekerja," kata seorang sumber di salah satu perusahaan besar non-negara.
Sementara itu, bank sentral Rusia menyambut baik langkah untuk mengecualikan beberapa profesional keuangan dari dipanggil dan mengatakan beberapa stafnya memenuhi kriteria yang relevan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News