Bus yang membawa 300 orang itu mencapai Port Sudan pada Sabtu, 29 April 2023, setelah meninggalkan ibu kota Khartoum pada Jumat malam.
Kelompok yang sebagian besar warga AS – bersama beberapa orang Jerman, Norwegia, dan staf lokal – diantar dengan tujuh bus yang disewa AS dan dipantau drone bersenjata dalam perjalanan, kata seorang pejabat Pentagon kepada NPR.
Melansir dari NPR, Pemerintah AS telah menyewa total 16 bus dan akan menggunakan bus yang tersisa jika diperlukan konvoi kedua.
Konflik antara jenderal saingan dari tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) telah menewaskan lebih dari 500 orang dan melukai lebih dari 4.000 lainnya sejak pertempuran pecah pada 15 April. Pengeboman dan baku tembak telah mengguncang Khartoum, menghancurkan banyak bangunan di lingkungan perumahan.
RSF membantu konvoi dengan tiga kendaraan untuk mengawal bus dengan aman melalui pos pemeriksaan, menurut seorang pejabat Pentagon.
Sekitar 16.000 warga AS telah terdaftar di Sudan sebelum keberangkatan konvoi. Sejumlah keluarga warga AS yang terperangkap di Sudan mengkritik Negeri Paman Sam karena awalnya mengesampingkan evakuasi.
AS termasuk di antara beberapa negara yang telah menutup kedutaan mereka dan mengevakuasi staf dan keluarga mereka dari Sudan.
Dari Port Sudan, para warga AS dapat menyeberangi Laut Merah ke pelabuhan di Jeddah, Arab Saudi, kata juru bicara Kemenlu Matthew Miller.
"Pemerintah AS telah melakukan upaya ekstensif untuk menghubungi warga AS di Sudan dan mengizinkan keberangkatan mereka yang ingin pergi," bunyi pernyataan itu.
"Kami mengirim pesan kepada setiap warga negara AS di Sudan yang berkomunikasi dengan kami selama krisis dan memberikan instruksi khusus tentang bergabung dengan konvoi ini kepada mereka yang tertarik untuk berangkat melalui jalur darat. Kami mendorong warga AS yang ingin meninggalkan Sudan tetapi memilih untuk tidak berpartisipasi dalam konvoi ini untuk menghubungi Departemen Luar Negeri menggunakan formulir penerimaan krisis di situs web kami," lanjutnya.
AS mengulangi peringatannya kepada semua warga untuk tidak melakukan perjalanan ke Sudan.
Baca juga: Gencatan Senjata Diperpanjang, Ledakan Tetap Terdengar di Ibu Kota Sudan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News