Ilustrasi virus korona covid-19. (Medcom.id)
Ilustrasi virus korona covid-19. (Medcom.id)

Jumlah Kasus Covid-19 di AS Lampaui 18 Juta

Willy Haryono • 22 Desember 2020 12:27
Washington: Jumlah kasus virus korona (covid-19) di Amerika Serikat telah melampaui 18 juta berdasarkan data dari Johns Hopkins University pada Senin, 21 Desember. Sejauh ini, AS masih menjadi negara tertinggi di dunia dalam jumlah infeksi dan kematian terkait covid-19.
 
Hingga Senin malam waktu AS, Negeri Paman Sam mencatat total 18.006.061 infeksi covid-19 dengan jumlah kematian di atas 319 ribu.
 
Dikutip dari laman France 24 pada Selasa, 22 Desember 2020, terlewatinya angka 18 juta terjadi saat kasus harian covid-19 meningkat di sejumlah wilayah AS. Otoritas kesehatan AS berharap dapat meredam penyebaran covid-19 ini melalui program vaksinasi nasional.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah mengeluarkan izin penggunaan vaksin covid-19 buatan Pfizer-BioNtech dan Moderna.
 
Sejumlah negara bagian dan kota di AS memberlakukan beragam pembatasan demi meredam transmisi covid-19. Namun Presiden AS Donald Trump berulang kali mengecilkan tingkat keparahan covid-19 di AS, dan terus mendorong pembukaan kembali kota-kota yang menerapkan penguncian (lockdown).
 
Trump tetap bersikap seperti itu meski sudah pernah dirawat di rumah sakit akibat terjangkit covid-19.
 
Baca:  Mengerikan, Kematian di AS Akibat Covid-19 Catat 3.700 Kasus dalam Sehari
 
Sementara presiden terpilih AS Joe Biden, yang mengalahkan Trump dalam pemilihan umum AS pada 3 November, sejauh ini lebih serius terhadap pandemi covid-19. Biden berulang kali menyerukan warga AS untuk selalu mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sosial.
 
Senin kemarin, Biden telah disuntik vaksin covid-19 di hadapan sorot kamera dalam siaran langsung televisi. Beberapa jam sebelumnya, istri Biden, Jill, juga telah disuntik vaksin covid-19.
 
Wakil presiden terpilih AS Kamala Harris dan suaminya dijadwalkan disuntik covid-19 pekan mendatang. Wapres AS Mike Pence sudah disuntik vaksin covid-19 beberapa hari lalu, namun Trump masih belum melakukannya hingga saat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan