Berbicara di sebuah konferensi pers pada Senin kemarin, Dr Soumya Swaminathan dari WHO menekankan pentingnya bagi semua negara di dunia untuk menerapkan protokol kesehatan covid-19, seperti memakai masker, menjaga jarak sosial, rajin mencuci tangan, dan lainnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Kanada, Jerman, Israel, Belanda, dan negara-negara lain sudah memulai program vaksinasi covid-19.
"Bahkan saat vaksin sudah mulai melindungi kelompok-kelompok paling rentan, kita tidak akan mencapai herd immunity di tahun 2021," kata Swaminathan.
"Andaikata (herd immunity) itu terjadi di segelintir negara, tetap tak akan bisa melindungi masyarakat di seluruh dunia," lanjutnya, dikutip dari laman nzherald.co.nz pada Selasa, 12 Januari 2021.
Sejumlah ilmuwan mengestimasi bahwa herd immunity di suatu negara dapat tercapai jika rata-rata vaksinasinya mencapai 70 persen dari total populasi. Namun sebagian pihak khawatir persentase yang lebih tinggi dibutuhkan karena covid-19 adalah virus yang sangat menular.
Baca: WHO Ingatkan Pandemi Berikutnya Bisa Jauh Lebih Parah
Dr Bruce Aylward, penasihat direktur jenderal WHO, berharap vaksinasi covid-19 di sejumlah negara miskin dapat dimulai bulan ini atau Februari mendatang. Ia sekali lagi menyerukan agar komunitas global memastikan vaksin covid-19 tersedia bagi semua orang tanpa terkecuali.
"Kami tidak bisa melakukan itu seorang diri," tutur Aylward. WHO mengaku membutuhkan kerja sama dari sejumlah perusahaan pengembang vaksin untuk memvaksinasi kelompok-kelompok rentan di dunia.
Aylward mengatakan, WHO sedang membuat sebuah "rencana pendistribusian" agar negara-negara berkembang atau miskin dapat mulai menerima vaksin covid-19 bulan depan.
Saat ini, mayoritas pasokan vaksin covid-19 yang tersedia sudah dibeli oleh negara-negara kaya. Sebagian dari negara tersebut, termasuk Kanada, membeli vaksin dalam jumlah banyak, dan berjanji akan membagikannya ke negara-negara lain yang lebih membutuhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News