"Pandemi saat ini sangatlah parah, berdampak pada setiap sudut dari planet ini. Tapi pandemi saat ini bisa saja bukan yang terbesar," kata Dr Mark Ryan, Direktur Program Darurat WHO di Jenewa.
"Ini adalah peringatan bagi kita semua. Kita semua kini belajar bagaimana melakukan sesuatu secara lebih baik dalam bidang sains, logistik, pelatihan, pemerintahan, dan komunikasi. Planet ini begitu rapuh," lanjutnya, dikutip dari laman Guardian pada Selasa, 29 Desember 2020.
Menurut WHO, vaksin mungkin dapat mengurangi penyebaran covid-19, namun kemungkinan tidak akan mengeliminasi keseluruhan virusnya dari muka Bumi. WHO berpendapat, covid-19 akan menjadi virus endemik yang akan tetap ada, walau level ancamannya jauh berkurang saat program vaksinasi berlangsung secara global.
Kehadiran vaksin, lanjut Ryan, bukanlah suatu jaminan sebuah virus atau penyakit menular akan benar-benar lenyap. Terlepas dari tingginya efektivitas suatu vaksin, virus diyakini WHO akan tetap bertahan di planet ini.
"Itulah mengapa tujuan pertama dari vaksin adalah menyelamatkan nyawa dan melindungi kelompok rentan. Setelah itu, baru kita dapat memikirkan cara untuk mengeliminasi virus ini," tutur Ryan.
Baca: WHO Kembali Tegaskan Covid-19 Bukan Pandemi Terakhir
Profesor David Heyman, ketua tim strategis WHO, mengatakan bahwa "takdir" dari suatu virus adalah menjadi endemik. Ia menegaskan covid-19 akan tetap ada, sehingga masyarakat global diminta untuk membiasakan diri untuk hidup berdampingan bersamanya.
"Dunia berharap adanya kekebalan kelompok (herd immunity), dengan harapan penularan akan menurun jika cukup banyak orang sudah dinyatakan kebal," sebut Heymann.
Namun Heymann, seorang pakar epidemi dari universitas di London, mengatakan bahwa konsep herd immunity terkadang salah dimengerti.
"Sepertinya takdir dar SARS-CoV-2 (covid-19) adalah menjadi endemik, seperti empat jenis virus korona lainnya, yang akan terus bermutasi seiring reproduksinya di dalam sel manusia," ucapnya.
"Beruntung, kita mempunyai alat-alat untuk menyelamatkan nyawa, dan dengan dikombinasikan dengan protokol kesehatan, maka kita dapat belajar hidup berdampingan bersama covid-19," pungkas Heymann.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id