"Kami berkomitmen bekerja bersama dalam mengatasi berbagai tantangan dari Tiongkok dan dalam isu-isu seperti Laut China Timur, Laut China Selatan, dan juga Korea Utara untuk memastikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ujar Biden dalam sebuah seremoni di Gedung Putih, dilansir dari laman The Sydney Morning Herald pada Sabtu, 17 April 2021.
"Jepang dan Amerika Serikat adalah dua negara demokrasi kuat di kawasan, dan kami berkomitmen membela dan meningkatkan kesamaan nilai-nilai kami, termasuk hak asasi manusia dan aturan hukum," sambungnya.
Biden menegaskan bahwa AS dan Jepang akan terus bekerja bersama untuk membuktikan bahwa demokrasi masih bisa berkompetisi dan menang di abad ke-21.
Menyebut AS sebagai "sahabat karib" Jepang, Suga mengatakan bahwa hubungan antar kedua negara telah "mencapai level baru" karena adanya dinamika kekuasaan di kawasan Asia Pasifik.
Suga menyebut ia dan Biden serius membicarakan berbagai isu terkait Tiongkok, termasuk mengenai pengaruh Beijing terhadap perdamaian dan kesejahteraan di Indo-Pasifik serta tatanan global.
"Kami sepakat menentang segala upaya pihak tertentu yang ingin mengubah status quo dengan kekuatan atau intimidasi di Laut China Selatan dan Laut China Timur," ungkap Suga.
Baca: AS Peringatkan Tiongkok Tahan Diri di Laut China Selatan
Selain soal Tiongkok, AS dan Jepang juga berkomitmen meningkatkan kerja sama investasi bidang riset, pengembangan, uji coba, dan teknologi informasi. Kerja sama ini meliputi jaringan mobile 5G dan juga "6" atau "Beyond 5G."
Kedua negara juga sepakat bekerja sama dalam bidang meningkatkan riset kuantum, kepintaran buatan, serta pasokan material penting seperti semikonduktor. "Jepang dan Amerika Serikat sama-sama berinvestasi di bidang inovasi dan menatap lurus ke masa depan," sebut Biden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News