Namun, Departemen Negara Bagian Michigan langsung mementahkan permintaan tersebut, dengan mengatakan bahwa penundaan dan audit tidak diatur dalam undang-undang.
Joe Biden dari Partai Demokrat telah diproyeksikan menang di Michigan beberapa hari lalu. Dewan Elektoral Michigan, yang terdiri dari dua tokoh Demokrat dan dua Republik, akan bertemu pada Senin besok untuk mensertifikasi hasil pemilu.
Dikutip dari laman BBC pada Minggu, 22 November 2020, sertifikasi harus ditandatangani oleh sekretaris dan juga gubernur Michigan, yang keduanya adalah tokoh Demokrat. Keduanya diyakini tidak akan mendukung perubahan apapun, kecuali jika ada alasan kuat.
Kubu Republik menyerukan adanya kecurangan masif di Michigan, yang juga telah beberapa kali disuarakan petahana Donald Trump. Departemen Negara Bagian Michigan menegaskan bahwa klaim kecurangan tersebut sama sekali tak berdasar.
Trump telah bertemu beberapa anggota Republik asal Michigan di Gedung Putih pada Jumat kemarin. Ia dikabarkan menekan mereka untuk tidak mensertifikasi kemenangan Biden di Michigan.
Gedung Putih mengatakan bahwa pertemuan tersebut hanyalah dialog rutin Trump dengan jajaran tokoh Republik dari seantero negeri.
Usai pertemuan tersebut, dua tokoh Republik bertekad akan mengikuti "proses normal" dalam memvalidasi penghitungan suara di Michigan. Keduanya mengaku tidak melihat adanya bukti yang dapat mengubah situasi saat ini.
Baca: Opsi Trump Menipis, Biden Diproyeksikan Tetap Menang di Michigan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News