"Kami pikir masalah ini butuh perhatian besar. Kami telah mengkomunikasikan keprihatinan ini ke Rusia dan Belarusia," kata Biden, dilansir dari Malay Mail, Sabtu, 13 November 2021.
"Menurut kami, ini dapat menjadi masalah besar," lanjut dia.
Uni Eropa menuduh Belarusia melakukan "serangan hibrida" dalam mengacaukan situasi di Benua Biru. Belarusia yang didukung Rusia, dilaporkan menerbangkan ribuan imigran dari daerah yang dilanda perang dan mendorong mereka untuk menyeberangi perbatasan ke Uni Eropa secara ilegal.
Para imigran, terutama dari Irak dan Afghanistan, bertahan dalam kondisi dingin ekstrem di perbatasan antara Belarusia dan Polandia serta Lithuania. Kedua negara Uni Eropa itu menolak untuk membiarkan mereka menyeberang.
Beberapa imigran dilaporkan meninggal, dan ada kekhawatiran terhadap keselamatan mereka yang masih tersisa.
Pernyataan Biden disampaikan beberapa jam setelah Wakil Presiden AS Kamala Harris menyuarakan keprihatinan serupa selama kunjungan ke Prancis. Harris mengatakan, ia telah membahas masalah imigran ini dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
"Belarusia terlibat dalam aktivitas yang sangat meresahkan. Itu adalah sesuatu yang saya diskusikan dengan Presiden Macron, dan mata dunia serta para pemimpinnya menyaksikan apa yang terjadi di sana," kata Harris.
Sejauh ini, Belarusia membantah mengobarkan krisis imigran, tetapi mengatakan tidak dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut kecuali Eropa mencabut sanksi ekonomi.
Uni Eropa telah memberlakukan beberapa sanksi atas kebijakan keras Presiden Belarusia Alexander Lukashenko terhadap aksi protes menentang pemerintah pada 2020.
Baca: Kanselir Jerman Minta Putin Desak Belarusia Tidak Kirim Migran ke Perbatasan Polandia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News