Menurut laporan kantor berita Bernama, kedua pemimpin akan mengali kesempatan kerja sama di berbagai bidang, termasuk dalam upaya pemulihan bersama dari pandemi Covid-19.
"Isu-isu yang akan dibahas adalah di bidang investasi dan perdagangan, diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit, perbatasan maritim, dan warisan budaya gabungan UNESCO," ujar charge d'affaires Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Adlan Mohd Shaffieq.
Ismail Sabri Yaakob adalah perdana menteri ketiga Malaysia yang akan bertemu Presiden Jokowi dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya, Presiden Jokowi telah bertemu Mahathir Mohamad pada Juni 2018, dan Muhyiddin Yassin pada Februari tahun ini.
Sudah merupakan tradisi bagi para pemimpin ASEAN untuk saling mengunjungi saat ada pergantian kekuasaan. Namun sejak kemunculan pandemi Covid-19, tradisi ini terhambat adanya pembatasan perjalanan.
Baca: Jokowi Inginkan Kesepakatan Pengaturan Koridor Perjalanan dengan Malaysia
Sejak tahun lalu, sebagian besar pertemuan di kawasan -- termasuk KTT ASEAN -- digelar secara virtual karena pandemi Covid-19.
Kunjungan PM Ismail Sabri Yaakob, meski hanya bersifat perkenalan, merupakan hal penting demi memperkuat hubungan bilateral antar dua negara yang bertetangga dekat ini.
Pandemi Covid-19 telah memperlambat interaksi antar kepala negara ASEAN. Namun interaksi di level menteri dan pejabat tinggi lainnya berlangsung cukup intens, baik secara tatap muka maupun virtual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News