Sebuah pesawat maskapai Air Malta lepas landas dari London, Inggris, 5 Februari 2021. (Adrian DENNIS / AFP)
Sebuah pesawat maskapai Air Malta lepas landas dari London, Inggris, 5 Februari 2021. (Adrian DENNIS / AFP)

Pertama di UE, Malta Larang Masuk WNA yang Belum Divaksinasi

Willy Haryono • 10 Juli 2021 16:04
Valletta: Malta menutup perbatasannya untuk warga dari negara manapun yang belum sepenuhnya menjalani vaksinasi Covid-19. Menteri Kesehatan Malta Chris Fearne mengatakan, kebijakan terbaru ini diambil di tengah lonjakan kasus Covid-19 di level global.
 
Mulai Rabu mendatang, 14 Juli 2021, siapapun yang datang ke Malta harus membawa sertifikat vaksinasi Covid-19 yang diakui. Terdapat tiga jenis sertifikat yang akan diterima, yakni yang dikeluarkan pemerintah Malta, Inggris, dan Uni Eropa.
 
"Kami akan menjadi negara pertama di UE yang melakukannya. Kami perlu melindungi masyarakat kami," kata Fearne, dilansir dari laman rfi pada Sabtu, 10 Juli 2021.

Pernyataan disampaikan Fearne usai Malta mencatat lonjakan jumlah kasus harian Covid-19 hingga dua kali lipat sejak Senin kemarin.
 
Hingga saat ini, turis masih dapat mengunjungi Malta jika sudah divaksinasi penuh atau membawa bukti hasil negatif tes PCR. Aturan untuk turis Inggris lebih ketat, yakni mutlak harus sudah divaksinasi penuh atas pertimbangan kemunculan varian Delta.
 
Fearne mengatakan lonjakan kasus Covid-19 di Malta berasal dari para turis yang belum divaksinasi, meski mereka dinyatakan negatif Covid-19 sebelum naik ke pesawat.
 
Mayoritas dari para turis itu adalah pemuda yang menempuh pendidikan di sekolah-sekolah berbahasa Inggris.
 
"Terhitung mulai Rabu mendatang, kami hanya akan mengakui bagian dari sertifikat UE mengenai vaksinasi penuh," tutur Fearne.
 
Terdapat pengecualian dalam aturan ini, yakni anak-anak berusia 5 hingga 12 tahun. Mereka boleh masuk ke Malta jika mempunyai hasil negatif tes PCR dan didampingi orang tua yang sudah divaksinasi penuh.
 
Malta telah memvaksinasi 79 persen dari populasi orang dewasanya, dan saat ini sedang menggenjot laju vaksinasi agar angkanya mencapai 85 persen.
 
Selama beberapa hari pada Juni lalu, Malta sempat mencatat nol kasus harian Covid-19. Namun pekan ini, jumlah infeksinya melonjak drastis hingga sempat mencapai 96 pada Jumat kemarin.
 
Rata-rata hasil positif tes Covid-19 di Malta naik menjadi 1,18 per 100 orang.
 
Baca:  Uni Eropa Siapkan Sertifikat Vaksinasi Digital

Vaksin Slank untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan