Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan, warga AS yang sudah divaksinasi penuh (dua dosis) tidak memerlukan suntikan penguat saat ini.
Namun, Kepala Petugas Ilmiah Mikael Dolsten mengatakan, penurunan efektivitas vaksin yang baru-baru ini dilaporkan Israel sebagian besar disebabkan oleh infeksi pada orang yang telah divaksinasi pada Januari atau Februari.
"Vaksin Pfizer sangat aktif melawan varian Delta, tapi setelah enam bulan kemungkinan ada risiko infeksi ulang karena antibodi -seperti yang diperkirakan- berkurang," seru Dolsten dalam sebuah wawancara, dilansir dari AFP, Jumat, 9 Juli 2021.
Pfizer tidak merilis set lengkap data Israel, tetapi mengatakan akan segera dipublikasikan.
"Ini adalah kumpulan data kecil, tapi saya pikir trennya akurat: Enam bulan keluar, mengingat Delta adalah varian paling menular yang pernah kita lihat, itu dapat menyebabkan infeksi dan penyakit ringan," kata Dolsten.
Baca juga: Israel Sebut Efikasi Vaksin Pfizer Menurun di Hadapan Varian Delta
Sementara itu, dalam pernyataan bersama, FDA dan CDC mengatakan siap membantu jika memang dosis tambahan diperlukan.
"Kami siap untuk dosis booster jika penelitian menunjukkan bahwa mereka (dosis tambahan) dibutuhkan," tutur mereka.
Dolsten menuturkan, kemajuran vaksin memang merosot setelah enam bulan berdasarkan data Pfizer di AS. Namun, sama seperti dengan data Israel dan Inggris, vaksin tetap dapat melawan penyakit parah dengan efektivitas hingga 95 persen.
Dolsten mengatakan, data awal dari studi perusahaan sendiri menunjukkan bahwa dosis booster ketiga menghasilkan tingkat antibodi yang lima sampai 10 kali lipat lebih tinggi daripada setelah dosis kedua.
Hal ini menunjukkan dosis ketiga dapat menawarkan perlindungan yang menjanjikan. Ia menambahkan, beberapa negara di Eropa dan di tempat lain telah mendekati Pfizer untuk membahas dosis booster, dan beberapa diantaranya mungkin mulai memberikan suntikan sebelum otorisasi AS.
Dolsten meyakini suntikan booster sangat penting pada kelompok usia yang lebih tua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News