Melansir dari ungeneva.org, Rabu, 29 Mei 2024, Guterres mengulangi seruannya untuk segera menerapkan gencatan senjata di Gaza serta membebaskan semua sandera yang masih ditahan kelompok Hamas.
"Dia terpukul saat melihat foto orang-orang yang terbunuh dan terluka, termasuk banyak anak kecil. Seperti yang dikatakan sebelumnya, kengerian dan penderitaan harus segera dihentikan," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 28 Mei 2024.
Guterres telah menulis pernyataan melalui media sosial X satu hari sebelumnya dalam mengutuk "tindakan Israel."
"Saya mengutuk keras tindakan Israel yang menewaskan puluhan warga sipil tak berdosa yang hanya mencari perlindungan dari konflik mematikan ini," tulis Guterres di X.
"Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Kengerian ini harus dihentikan," lanjutnya.
Ancaman Kelaparan
Dalam sebuah pernyataan, Guterres juga berduka atas kematian lebih dari 36.000 warga Palestina dan sekitar 1.500 warga Israel dalam perang yang tiada henti sejak Oktober tahun lalu.Hamas telah melancarkan operasi lintas batas ke Israel pada 7 Oktober 2023, dan kemudian dibalas dengan serangan menghancurkan di Gaza hingga saat ini.
"Bencana kemanusiaan di Gaza kini diperburuk kemungkinan terjadinya kelaparan yang disebabkan ulah manusia," tutur Guterres, seraya menegaskan kembali tuntutannya untuk segera melakukan gencatan senjata, serta pembebasan segera dan bersyarat semua sandera.
"Dia mengingat kembali perintah Mahkamah Internasional baru-baru ini yang mengikat dan harus dipatuhi," tulis pernyataan dari kantor Guterres.
Jumat lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) telah mengeluarkan putusan sementara yang memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di Rafah. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Parah! Israel Serang Lagi Tenda Pengungsi di Rafah, 21 Orang Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News