"Di antara tanggung jawab mereka yang berperang, di mana pun di dunia, terdapat penderitaan warga sipil yang terpaksa meninggalkan rumah mereka," kata Grandi melalui Twitter, dikutip dari Yahoo News.
Sebelumnya pada Jumat kemarin, Grandi menyampaikan bahwa, "orang-orang terus melarikan diri karena mereka takut dibom, terkena serangan udara, atau penghancuran tanpa pandang bulu."
“Bantuan itu penting, tapi tidak dapat menghentikan rasa takut," imbuhnya.
Badan pengungsi tersebut mengatakan bahwa angka pengungsi berada di atas tiga juta sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina lebih dari tiga pekan lalu.
Lebih dari 1,9 juta pengungsi Ukraina mengungsi ke Polandia, sementara yang lainnya ke Romania, Moldova, Hongaria, dan Slovakia.
Baca: UNICEF: 1,5 Juta Anak Melarikan Diri dari Ukraina Sejak 24 Februari
Pada Minggu kemarin, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan negaranya hendak membuka tujuh koridor kemanusiaan sebagai jalur aman bagi warga sipil. Rakyat sipil dapat melaluinya untuk meninggalkan medan pertempuran, termasuk kota Mariupol yang kini terkepung.
Pihak berwenang mengatakan sejauh ini lebih dari 100.000 orang dievakuasi dari kota-kota Ukraina. Namun, serangan Rusia menghalangi atau menghambat evakuasi di sejumlah kota tersebut. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id