Protes pengemudi truk menentang pembatasan aturan covid-19 di Kanada. Foto: AFP
Protes pengemudi truk menentang pembatasan aturan covid-19 di Kanada. Foto: AFP

Masuki Minggu Kedua, Polisi Kanada Ancam Tangkap Para Pedemo Antivaksin

Marcheilla Ariesta • 10 Februari 2022 07:02
Ottawa: Polisi di ibu kota Kanada, Ottawa mengancam para pengunjuk rasa 'Konvoi Kebebasan' dengan denda, penangkapan, dan penyitaan truk. Langkah ini diambil agar mereka menghentikan aksi protes terhadap mandat vaksin dan pembatasan covid-19 lainnya di negara itu.
 
Polisi mengatakan, mereka mengganggu penggunaan atau pengoperasian properti yang sah secara hukum adalah pelanggaran pidana.
 
"Siapapun yang memblokir jalan atau membantu orang lain melakukannya, secara langsung atau tidak langsung, mungkin bersalah atas pelanggaran itu dan dapat ditangkap tanpa surat perintah," kata polisi, dilansir dari Russia Today, Kamis, 10 Februari 2022.

Baca: Perbatasan AS-Kanada Diblokir oleh Pengemudi Truk Pedemo Pembatasan Covid-19.
 
Polisi menambahkan, mereka yang ditangkap dapat ditolak jaminannya, dan harta bendanya -,termasuk truk,- dapat disita.
 
"Anda harus segera menghentikan aktivitas melanggar hukum lebih lanjut atau Anda mungkin menghadapi tuntutan," kata polisi.
 
Ottawa juga mengancam akan memungut denda yang besar karena adanya kebakaran terbuka, keluhan kebisingan, dan mengganggu keamanan warga. Semua ini dirancang untuk memaksa pengemudi truk pergi.
 
Polisi mengatakan bahwa tuduhan dan hukuman yang terkait dengan protes dapat menyebabkan penolakan melintasi perbatasan AS. Namun, salah satu alasan yang dikutip para pengemudi truk untuk memprotes adalah bahwa mandat vaksin covid-19 ini membuat kebanyakan dari mereka tidak bisa melakukannya.
 
Ratusan pengemudi truk dan pendukung mereka meluncurkan “Konvoi Kebebasan” pada 22 Januari, mengemudi melintasi Kanada untuk tiba di Ottawa pada 29 Januari. Sejak saat itu, mereka berkemah di luar parlemen Kanada, membunyikan klakson dan menuntut diakhirinya vaksin, masker, serta mandat dan pembatasan lain terkait pandemi.
 
Perdana Menteri Justin Trudeau menolak untuk bertemu dengan para pengunjuk rasa. Ia menyebut para pengemudi truk sebagai 'minoritas pinggiran dengan pandangan yang tidak dapat diterima' dan menuduh mereka melakukan kekerasan, rasisme, kefanatikan, dan bahkan simpatisan Nazi.
 
Pihak berwenang Kanada juga mengecam protes itu sebagai pemberontakan dan ancaman terhadap demokrasi.
 
Dengan kebuntuan demo Kanada memasuki minggu kedua, polisi Ottawa bergerak untuk menyita ribuan liter bahan bakar dari para pengemudi truk. Para simpatisan protes merespons dengan membentuk kerumunan untuk mengirimkan solar ke pengemudi truk.
 
Pada Senin lalu, seorang hakim Ottawa mengeluarkan perintah yang melarang membunyikan klakson mobil dan truk – dan sebagian besar pengemudi truk mematuhinya, meskipun mereka tetap di tempatnya.
 
Kelompok pengunjuk rasa lain sejak itu memblokir Jembatan Ambassador di perbatasan AS-Kanada, yang menangani seperempat dari semua perdagangan antara kedua negara. Jembatan antara Detroit, Michigan dan Windsor, Ontario belum dibuka kembali untuk lalu lintas.
 
Blokade sebelumnya terhadap penyeberangan perbatasan utama AS-Kanada di Alberta juga terus berlanjut, meskipun berulang kali diancam oleh polisi.
 
Sementara protes terus mencengkeram Ottawa, tiga provinsi Kanada mengumumkan, mereka akan secara bertahap mencabut mandat dan pembatasan pandemi mereka.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan