Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Foto: AFP
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Foto: AFP

Dikritik Terkait Pesta saat Lockdown, PM Inggris Janjikan Perubahan

Fajar Nugraha • 01 Februari 2022 13:05
London: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menghadapi seruan baru untuk mengundurkan diri pada Senin 31 Januari 2022 setelah sebuah laporan menemukan pesta dipenuhi alkohol di kantor dan kediamannya. Pesta dilakukan saat aturan penguncian atau lockdown covid-19 berlaku.
 
Hasil penyelidikan dari pegawai negeri senior Sue Gray tentang pesta di tengah lockdown -,pada saat orang Inggris dilarang bergaul di tengah pandemi virus korona,- menunjuk pada "kegagalan serius kepemimpinan" di jantung pemerintah Inggris.
 
Dia mengutuk beberapa perilaku di pemerintahan sebagai "sulit untuk dibenarkan", dengan mengatakan "konsumsi alkohol berlebihan tidak pantas di tempat kerja profesional setiap saat".

Baca: PM Inggris Johnson Tolak Mengundurkan Diri Terkait Pesta saat Lockdown.
 
“Beberapa peristiwa seharusnya tidak diizinkan terjadi,” kata laporan Sue Gray, seperti dikutip BBC, Selasa 1 Februari 2022.
 
“Peristiwa lain seharusnya tidak dibiarkan berkembang seperti itu,” imbuhnya.
 
Namun, Gray mengatakan dia hanya bisa merinci empat dari 16 peristiwa yang dipermasalahkan karena kekhawatiran akan merugikan penyelidikan polisi yang terpisah. Ini turut melibatkan detektif yang menyelidiki pihak-pihak termasuk satu di apartemen Johnson di atas kantornya.
 
Kantor Johnson mengatakan Gray akan diminta untuk memperbarui laporannya setelah penyelidikan polisi selesai dan akan dipublikasikan.
 
Kisah ini telah menjadi ancaman paling serius bagi jabatan perdana menteri Johnson, yang sudah berada di bawah pengawasan untuk serangkaian skandal dan penanganannya terhadap tanggapan virus korona. Politikus oposisi dan beberapa anggota Partai Konservatifnya sendiri telah memintanya untuk mengundurkan diri.
 
Johnson membuat pernyataan dan menjawab pertanyaan selama hampir dua jam di Parlemen pada Senin sore setelah publikasi laporan tersebut. Dia meminta maaf lagi dan berjanji untuk membuat perubahan di kantornya.
 
“Aku ingin meminta maaf. Saya mengerti dan saya akan memperbaikinya,” imbuhnya dalam debat parau, ketika dia ditantang oleh beberapa anggota parlemen Konservatif.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan