Kedua pemerintah mengonfirmasi bahwa Biden telah menerima undangan untuk mengunjungi Israel dalam beberapa bulan mendatang. Namun, tidak ada pihak yang memberikan tanggal pasti perjalanan tersebut.
Sementara PM Bennett telah menemui Biden di Washington pada Agustus 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Akhir pekan kemarin, kedua pemimpin berdiskusi seputar upaya menghentikan gelombang kekerasan di Yerusalem. Lebih dari 300 warga Palestina ditangkap dan sekitar 200 orang terluka sejak pasukan Israel melancarkan serangan ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada 15 April lalu.
Penyerbuan dilakukan pasukan Israel terkait penembakan di Tel Aviv yang menewaskan sejumlah orang di bulan Maret.
Baca: Penembakan Ketiga Terjadi di Israel, 5 Warga Tewas
Dalam peristiwa terpisah, bentrokan antar pasukan Israel dan masyarakat Palestina kembali terjadi akibat kunjungan kelompok Yahudi, yang juga menganggap kompleks Masjid Al-Aqsa sebagai situs suci.
"Presiden mencatat upaya berkelanjutan antara pejabat Israel dan Palestina untuk menurunkan ketegangan dan memastikan akhir yang damai di bulan suci Ramadan," kata Gedung Putih dalam pernyataannya, dilansir dari Al Jazeera, Senin, 25 April 2022.
Sebuah pernyataan pemerintah Israel mengatakan bahwa Bennett dan Biden juga membahas permintaan Teheran untuk menghapus Korps Pengawal Revolusi Islam Iran dari daftar "terorisme" AS.
"Saya yakin bahwa Presiden Biden tidak akan membiarkan Pengawal Revolusi disingkirkan (dari daftar terorisme)," kata Bennett seperti dikutip dalam pernyataan itu.
Israel juga menentang upaya AS untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir internasional 2015 dengan Iran, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak mencakup perlindungan yang cukup untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir.
Pada 2018, Donald Trump yang merupakan presiden AS kala itu menarik diri secara sepihak dari kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Saat Biden berkuasa, pemerintah AS terindikasi bersedia memulihkan kembali perjanjian tersebut.