INACEE merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri RI. Tujuannya untuk memperkuat kerja sama perdagangan dengan negara-negara di Eropa Tengah dan Timur.
"Forum ini bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan hubungan ekonomi Indonesia dengan 20 negara di kawasan Eropa Tengah dan Eropa Timur," kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Umar Hadi dalam jumpa pers daring, Rabu, 19 Oktober 2022.
Umar Hadi mengatakan, INACEE menjadi sangat penting karena sejauh ini perdagangan Indonesia dengan Eropa Tengah dan Eropa Timur hanya 0,01 persen dari perdagangan kawasan tersebut secara global.
Baca juga: Mantap! Transaksi RI-Amerika Latin di INALAC Capai Rp256 miliar
Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi potensi bagi Indonesia untuk menggali lebih dalam kerja sama yang saling menguntungkan.
"Bagi saya ini tantangan dan peluang besar, karena ruang peningkatan (nilai perdagangan) masih sangat luas. Karena itu kegiatan seperti INACEE menjadi penting karena ada ruang bagi para pelaku usaha untuk bisa bertemu langsung, saling mempelajari, dan mudah-mudahan bisa melakukan transaksi," serunya.
Umar menuturkan, dari pembukuan potensi perdagangan tahun ini di INACEE, komoditas yang unggul antara lain produk furnitur, kopi, sawit, barang-barang kerajinan, farmasi, peralatan rumah tangga, serta produk industri strategis.
Pada 2021, nilai total perdagangan Indonesia dengan Eropa Tengah dan Eropa Timur sebesar USD8,76 miliar (sekitar Rp135,8 triliun). Angka ini meningkat 32,3 persen dibandingkan pada 2020.
Sedangkan, peningkatan sebesar 16,88 persen tercatat pada periode Januari-Juli 2022 dengan nilai USD5,06 miliar (setara Rp78,4 triliun), dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Artinya kita sudah melihat tanda-tanda recovery, kebangkitan kembali dari masa pandemi Covid-19," ujar Umar.
Forum Bisnis INACEE tahun ini telah memfasilitasi lima penandatanganan kesepakatan kerja sama. Beberapa kesepakatan itu antara lain nota kesepahaman (MoU) antara Turbo GmBH (Jerman) dan Barata (Indonesia), MoU antara Intamin (Jerman) dan INKA (Indonesia), serta MoU antara Loesche (Jerman) dan PT Pindad (Indonesia).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News