"Jumlah transaksi ini meliputi berbagai sektor seperti pertambangan, pertanian dan investasi properti," kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Umar Hadi, dalam jumpa pers INALAC di Tangerang, Selasa, 18 Oktober 2022.
Sementara itu, potensi yang akan terus dikawal senilai USD162,48 juta di sektor manufaktur dan pupuk.
Umar menilai, INALAC terus menunjukkan peran dan kontribusi yang semakin dirasakan para pelaku usaha serta kepentingan, baik di Indonesia maupun kawasan Amerika Latin dan Karibia.
Sejumlah kesepakatan kerja sama dengan beberapa pihak dari Amerika Latin seperti Kamar Dagang dan perusahaan investasi, tercatat dalam forum bisnis itu tahun ini.
"Ada sejumlah kesepakatan kerja sama dalam INALAC tahun ini, salah satunya KADIN Indonesia dengan Kamar Dagang Sao Paulo Brasil, lalu ada grup Sinar Mas dengan Dayana Industries Venezuela dan masih banyak lagi," ungkap Umar.
Kesepakatan ini, kata dia, akan ditindaklanjuti pada 2023 mendatang, di mana proses perundingan kerja sama perdagangan, penetrasi pasar Indonesia di Amerika Latin termasuk ekspansi BUMN akan dilanjutkan.
INALAC Business Forum diadakan pada 17-18 Oktober 2022 di JHL Solitaire, Serpong. Dalam pidato pembukaannya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa perdagangan Indonesia dengan negara-negara kawasan Amerika Latin dan Karibia memiliki potensi kuat untuk maju.
Lewat INALAC, hubungan ekonomi Indonesia dan Amerika Latin serta Karibia menguat. Karenanya, Retno menegaskan perlunya ekspansi pasar lewat hubungan dagang, memfasilitasi calon investor untuk mengenal peluang yang ada, serta meningkatkan integrasi Indonesia-Amerika Latin dan Karibia ke rantai pasok program, terutama investasi hijau, sebagai tujuan utama INALAC.
Hal ini perlu dilakukan setelah hubungan dagang Indonesia dan kawasan tersebut sudah melebihi masa pra pandemi.
Baca juga: Komunitas Indonesia dan Amerika Latin-Karibia Kuatkan Kerja Sama INALAC
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News